Peningkatan kualitas kepemimpinan berarti
suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan kualitas dan kompetensi seseorang
dalam memimpin suatu organisasi atau yang lainnya. Peningkatan kualitas
kepemimpinan harus dilakukan sebagai usaha pengembangan kemampuan dalam
memecahkan masalah, melalui proses mengikutsertakan atau meningkatkan peran
serta orang-orang yang dipimpin. Dengan kata lain memberdayakan anggota dalam
suatu organisasi yang dipimpin.
Menurut
Rivai, Cara meningkatkan kualitas kepemimpinan adalah sbb.
1.
Pertimbangkan
bagaimana kepemimpinan berperan dalam pekerjaan
Seorang pemimpin harusnya
menginspirasi dan memotivasi serta memastikan timnya bekerja, tetapi jika
pemimpin tidak memiliki kekuatan untuk menyelesaikan deadline, ataupun
tidak mampu meneruskan serta bertindak berdasarkan masalah, maka kualitas
kepemimpinan akan gagal karena ketidak mampuannya untuk bertindak dan
menyelesaikan masalah, serta kehilangan rasa hormat dari anggota tim Anda.
2.
Analisa
kekuatan dan kelemahan
Untuk meningkatkan kualitas
kepemimpinan dalam bisnis, hal ini dapat dilakukan dengan analisa SWOT, yaitu Strength,
Weakness, Opportunities, dan Threats. Analisa ini juga bisa Anda
lakukan untuk kepemimpinan pribadi. Metode ini dapat Anda lakukan dengan
menuliskan hal yang Anda rasa kekuatan, kelemahan, dan sebagainya, dan lalu
mempersilahkan orang lain memberikan opini terhadap Anda. Hal ini membuat Anda
menciptakan aliran ide serta membuat Anda dapat melihat masalah yang mungkin
tidak Anda sadari.
Peningkatan kualitas kepemimpinan di lingkungan Umat Islam pangkalnya
terletak pada peningkatan iman yang mendasari kehendak untuk berbuat amal
kebaikan bagi orang lain. Pada giliran berikutnya peningkatan kepemimpinan
harus ditempuh melalui usaha untuk :
1.
Berfikir efektif dalam
menentukan keputusan
Pemimpin yang
beriman harus menggunakan proses berpikirnya secara efektif akan tetapi tetap
dalam kendali iman atau ketaqwaan yang tinggi kepada Allah SWT. Berfikir
efektif yang dimaksud adalah berfikir yang logis, kritis, kreatif dan
produktif. Selanjutnya diharapkan kemampuan dan proses berpikir efektif itu
benar-benar diwujudkan dan didayagunakan untuk mecapai tujuan Allah SWT
menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Pendayagunaan kemampuan dan
proses berpkir itu diharapkan dapat menunaikan janji dan sumpah.
2.
Mengkomunikasikan hasil
berfikir
Setiap pemimpin memerlukan kemampuan dan keterampilan
untuk menyampaikan setiap gagasan, prakarsa, pendapat maupun perintah sebagai
bagian dari hasil berpikirnya, karena hasil berpikir seorang pemimpin tidak
akan ada artinya dalam usaha memotivasi dan menggerakkan pengikut suatu
organisasi jika tidak dikomunikasikan secara efektif.
3.
Meningkatkan partisipasi
dalam memecahkan masalah
Pemimpin yang berkualitas mampu
membina dan mengembangkan kerjasama dilingkunagn orang-orang yang dipimpinnya.
Oleh karena itu pemimpin yang berkualitas bukan pemimpin yang senang bekerja
sendiri akan tetapi yang sadar akan efisiensi proses kerja sama antar sejumlah
manusia ynag menjadi anggotanya.
Kemampuan mewujudkan dan membina
kerjasama itu pada dasarnya berarti mampu medorong dan memanfaatkan partisipasi
anggota organisasi secara efektif dan efisien. Partisipasi tersebut penting
karena berhubungan dengan penggunaan kemampuan berpikir. Dengan partisipasi
anggota dalam memecahkan masalah dan lain sebagainya maka akan tumbuh dan
berkembang rasa memiliki (sense of belonging) dan perasaan ikut
bertanggungjawab (sense of responsibility). Oleh karena itu pemimpin yang berhasil
harus mampu berinteraksi secara positif dengan bawahannya.
Menurut Yukl, Upaya-upaya
pemimpin dalam berusaha kreatif dalam bekerja adalah ssb.
- Memberikan prioritas terhadap pekerjaan sehari-hari untuk diberikan perhatian yang lebih besar.
- Dalam pengaturan waktu sisihkan secara khusus waktu untuk memikirkan pekerjaan.
- Pikirkan juga pekerjaan yang akan dilegalisasikan.
- Berikan kesempatan dan pertimbangan saran dari anggota organisasi atau orang luar.
- Sediakan juga waktu untuk membawa bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan dari berbagai sumber.
- Sediakan waktu untuk mengikuti kegiatan pelatihan dalam arti luas.
Sumber
:
Rivai,
veithzal. 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja
Gravindo Persadda. Diakses pada tanggal 28 April 2016
Yukl, Gary. 2004. Leadership in organizations, third edition. Prentice Hall International, Inc. USA. pp. 451-458.
Zani, Fajrul. 2013. Cara Meningkatkan Kualiatas Kepemimpinan. (online)
http://segiempat.com. Diakses 1 Mei 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar