27 April 2018

KIAT DAN CARA MEMPENGARUHI ANGGOTA



Dalam metode yang dikembangkan oleh peneliti yang bernama Gary Yukl (1992), professor di University at Albany, Amerika. Metoda IBQ memformulasikan 9 strategi dan teknik mempengaruhi orang lain.
1.      Rational Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis dan rasional. Seorang dokter yang memberi nasehat kepada pasien yang perokok berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru dan hasil penelitian yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita penyakit kronis lain. Adalah salah satu contoh rational persuasion ini.
2.      Inspiration Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata penerapannya adalah, seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
3.      Consultation Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah menteri kominfo diatas yang kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negeri dalam upaya mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak biru e-government yang telah diproduksi oleh departemennya.
4.      Ingratiation Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Sendau gurau seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan terhadap bawahan sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang partner bisnis adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.
5.      Personal Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya. Kita bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan misalnya dengan, “Budi, saya sebenarnya nggak enak mau ngomong seperti ini, tapi karena kita sudah bersahabat cukup lama dan saya yakin kamu sudah paham mengenai diri saya …”
6.      Exchange Tactics: Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita dan target person.
7.      Coalition Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena jumlah pengikut dipakai dalam siasat ini.
8.      Pressure Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Seorang komandan pasukan yang memberi ancaman penurunan pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa. Adalah contoh implementasi pressure tactics ini.
9.      Legitimizing Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang menteri untuk menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta guru menyusun kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.
Selain itu o’dell (Salusu:1996) menganjurkan pedoman dalam mempengaruhi anggota yaitu:
1.      Jangan pandang remeh pendapat pendapat dan pandangan dari orang yang sedang berkonfrontasi dengan anda. Jangan tantang secara terbuka, tetapi biarkan mereka menyampaikan ide sampai sepuas-puasnya.
2.      Jangan terlalu cepat mengatakan anda tidak setuju atau anda salah, karena emosinya akan meningkatkan emosi mereka sehingga mereka akan menolak.
3.      Jika anggota sedang berbicara dan anda tidak setuju usahakan untuk menahan terlebih dahulu. Kemudian barulah bicara dengan menghargai pendapat anggota dan tidak menolaknya sehingga mereka akan menghargai.
Berikut beberapa taktik untuk mempengaruhi anggota sebagai berikut:
1.    Anda sebagai model peran
Cara sederhana tapi efektif untuk mempengaruhi anggota kelompok adalah memimpin dengan contoh. Anda harus bertindak sebagai model peran positif sehingga orang lain dapat belajar dari tindakan dan sikap Anda. Pendekata ideal untuk memimpin dengan contoh “Lakukan seperti aku katakan dan lakukan”.
2.    Pastikan tindakan dan kata-kata Anda konsisten
Tindakan dan kata-kata Anda harus sesuai, selaras dan saling menguatkan. Tanpa konsistensi, Anda akan kehilangan kredibilitas dan orang tidak akan lagi menghormati Anda sebagai pemimpin. Bangun reputasi sebagai tipe orang yang bisa jadi contoh orang lain. Perlakukan orang lain dengan keramahan dan kesopanan sebagaimana Anda ingin diperlakukan oleh orang lain.
3.    Menjadi pemimpin yang baik
Untuk menjadi pemimpin, Anda harus memberi inspirasi bagi orang lain untuk mencapai tujuan yang bermanfaat, metode yang alamiah seperti daya tarik inspirasional untuk melakukan sesuatu dengan memicu respons emosional tertentu.
4.    Jadilah pribadi yang menarik
Cara lain untuk mempengaruhi orang lain adalah cara yang berkaitan erat dengan karisma dan daya tarik inspirasional orang dengan kepribadian menawan akan menarik orang lain melalui pesona dan kualitas yang berkarisma.
5.    Lepaskan Emosi pada saat yang tepat
Cara lain untuk memberi inspirasi kepada orang lain adalah dengan menunjukkan emosi. Tunjukkan emosi dan perasaan Anda dengan cara yang terencana dan taksis. Ledakan emosi yang positif juga membantu untuk membangkitkan respons emosional dari anggota kelompok. Berteriak, tertawa mendadak atau menangis terharu dapat memperburuk efektivitas kepemipinan. Daya tarik emosional dan penampilan emosional adalah bagian penting dari kepemimpinan yang karismatik, akan tetapi jika Anda selalu emosional, maka Anda tidak akan dianggap sebagai pemimpin yang strategis dan tenang.
6.    Berkonsultasi atau bermusyawarah
Berkonsultasilah dengan orang lain sebelum mengambil keputusan. Ini adalah taktik yang sederhana tapi efektif untuk mempengaruhi orang lain. Musyawarah adalah taktik mempengaruhi yang paling efektif ketika tujuan dari seseorang yang akan dipengaruhi sesuai dengan tujuan pemimpin. Ini adalah saran-saran ketika Anda hendak bermusyawarah:
- Ketika Anda bermusyawarah dengan orang lain, jangan sampai terlihat oleh orang lain bahwa Anda sudah punya keputusan. Jika tidak, Anda akan tampak selalu menggurui.
- Bantahlah saran yang tak berguna dengan baik-baik. 
7.    Menjadi pakar pokok masalah
Menjadi seorang pakar pokok masalah (Subject Matter Expert – SME) pada topik yang penting bagi organisasi adalah strategi yang efektif untuk mempengaruhi orang lain. Menjadi seorang SME berarti bisa mempengaruhi orang lain dengan membujuk mereka secara rasional. Tapi, jika Anda terlalu mendalam di dalam peran pakar teknis, hal itu malah bisa merintangi promosi Anda menuju ke posisi pemimpin. Jika Anda seorang SME, biarkan orang tahu bahwa Anda juga mampu dalam hal manajemen dan supervisi.
8.    Jadilah orang yang suka menolong
Menawarkan pertolongan kepada orang yang membutuhkan bantuan adalah taktik dasar untuk mempengaruhi orang. Dengan saling menolong. Anda sekaligus melakukan tawar menawar dengan pihak lain. Dengan kata lain, Anda menolong hari ini dengan harapan Anda mendapat pertolongan di kemudian hari jika memang membutuhkan seperti contoh:
Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) mengambil inisiatif membantu seorang rekannya di perusahaan lain untuk merekrut seorang analis kompensasi yang cacat secara fisik. Beberapa bulan kemudian, manajer SDM itu meminta rekannya tersebut untuk mencalonkannya sebagai anggota masyarakat profesional. 
9.     Memanipulasi orang lain secara etis
Manipulasi yang dideskripsikan disini adalah metode mempengaruhi orang lain secara halus, tidak langsung dan terselubung yang kadang menggunakan tipuan atau terkadang tidak. Penipuan disini berarti menyimpang dari kebenaran, tetapi bukan secara ngawur atau culas. Jika Anda orang yang etis, mungkin Anda akan menghindari tipuan.
Manipulasi terkadang diperlukan karena taktik mempengaruhi secara langsung mungkin tidak efektif karena alasan keadaan, tetapi manipulasi jika dipakai secara tidak etis, taktik ini dapat menjadi senjata makan tuan dan melemahkan kredibilitas menjadi seorang pemimpin.
SUMBER:
G. A. Yukl  and J. B. Tracey, “Consequences of Influence Tactics used with Subordinates, Peers, and the Boss”, Journal of Applied Psychology, 77, 525-535, 1992.
Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Muslim. 2011. Kpepemimpinan Stratejik. (online) http://misleim-mizy.blogspot.co.id, diakses 28 Maret 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar