Dalam metode
yang dikembangkan oleh peneliti yang bernama Gary Yukl (1992), professor di
University at Albany, Amerika. Metoda IBQ memformulasikan 9 strategi dan teknik
mempengaruhi orang lain.
1. Rational
Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan
argumen yang logis dan rasional. Seorang dokter yang memberi nasehat kepada
pasien yang perokok berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru
dan hasil penelitian yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita
penyakit kronis lain. Adalah salah satu contoh rational persuasion ini.
2. Inspiration
Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk
membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata
penerapannya adalah, seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan
informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk
membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
3. Consultation
Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah
menteri kominfo diatas yang kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT
di suatu negeri dalam upaya mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak
biru e-government yang telah diproduksi oleh departemennya.
4. Ingratiation
Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang
hati dan tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya.
Sendau gurau seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan
terhadap bawahan sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang
partner bisnis adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.
5. Personal
Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target
person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat
personal lainnya. Kita bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan
misalnya dengan, “Budi, saya sebenarnya nggak enak mau ngomong seperti ini,
tapi karena kita sudah bersahabat cukup lama dan saya yakin kamu sudah paham
mengenai diri saya …”
6. Exchange
Tactics: Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya
adalah bukan karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya
proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara
kita dan target person.
7. Coalition
Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta
bantuan pihak lain untuk mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena
jumlah pengikut dipakai dalam siasat ini.
8. Pressure
Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan
peringatan ataupun ancaman yang menekan. Seorang komandan pasukan yang memberi
ancaman penurunan pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa.
Adalah contoh implementasi pressure tactics ini.
9. Legitimizing
Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan
kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang
menteri untuk menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta
guru menyusun kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan
legitimizing tactics.
Selain itu o’dell (Salusu:1996) menganjurkan pedoman dalam
mempengaruhi anggota yaitu:
1.
Jangan pandang remeh pendapat
pendapat dan pandangan dari orang yang sedang berkonfrontasi dengan anda.
Jangan tantang secara terbuka, tetapi biarkan mereka menyampaikan ide sampai
sepuas-puasnya.
2.
Jangan terlalu cepat
mengatakan anda tidak setuju atau anda salah, karena emosinya akan meningkatkan
emosi mereka sehingga mereka akan menolak.
3.
Jika anggota sedang berbicara
dan anda tidak setuju usahakan untuk menahan terlebih dahulu. Kemudian barulah
bicara dengan menghargai pendapat anggota dan tidak menolaknya sehingga mereka
akan menghargai.
Berikut beberapa
taktik untuk mempengaruhi anggota sebagai berikut:
1.
Anda sebagai model
peran
Cara sederhana tapi
efektif untuk mempengaruhi anggota kelompok adalah memimpin dengan contoh. Anda
harus bertindak sebagai model peran positif sehingga orang lain dapat belajar
dari tindakan dan sikap Anda. Pendekata ideal untuk memimpin dengan contoh
“Lakukan seperti aku katakan dan lakukan”.
2.
Pastikan tindakan
dan kata-kata Anda konsisten
Tindakan dan
kata-kata Anda harus sesuai, selaras dan saling menguatkan. Tanpa konsistensi,
Anda akan kehilangan kredibilitas dan orang tidak akan lagi menghormati Anda
sebagai pemimpin. Bangun reputasi sebagai tipe orang yang bisa jadi contoh
orang lain. Perlakukan orang lain dengan keramahan dan kesopanan sebagaimana
Anda ingin diperlakukan oleh orang lain.
3.
Menjadi pemimpin
yang baik
Untuk menjadi
pemimpin, Anda harus memberi inspirasi bagi orang lain untuk mencapai
tujuan yang bermanfaat, metode yang alamiah seperti daya tarik inspirasional
untuk melakukan sesuatu dengan memicu respons emosional tertentu.
4.
Jadilah pribadi
yang menarik
Cara lain untuk
mempengaruhi orang lain adalah cara yang berkaitan erat dengan karisma dan daya
tarik inspirasional orang dengan kepribadian menawan akan menarik orang lain
melalui pesona dan kualitas yang berkarisma.
5.
Lepaskan
Emosi pada saat yang tepat
Cara lain untuk
memberi inspirasi kepada orang lain adalah dengan menunjukkan emosi. Tunjukkan
emosi dan perasaan Anda dengan cara yang terencana dan taksis. Ledakan emosi
yang positif juga membantu untuk membangkitkan respons emosional dari anggota
kelompok. Berteriak, tertawa mendadak atau menangis terharu dapat memperburuk
efektivitas kepemipinan. Daya tarik emosional dan penampilan emosional adalah
bagian penting dari kepemimpinan yang karismatik, akan tetapi jika Anda selalu
emosional, maka Anda tidak akan dianggap sebagai pemimpin yang strategis dan
tenang.
6.
Berkonsultasi atau
bermusyawarah
Berkonsultasilah
dengan orang lain sebelum mengambil keputusan. Ini adalah taktik yang sederhana
tapi efektif untuk mempengaruhi orang lain. Musyawarah adalah taktik
mempengaruhi yang paling efektif ketika tujuan dari seseorang yang akan
dipengaruhi sesuai dengan tujuan pemimpin. Ini adalah saran-saran ketika Anda
hendak bermusyawarah:
- Ketika Anda bermusyawarah dengan orang lain, jangan sampai terlihat oleh orang lain bahwa Anda sudah punya keputusan. Jika tidak, Anda akan tampak selalu menggurui.
- Bantahlah saran yang tak berguna dengan baik-baik.
- Ketika Anda bermusyawarah dengan orang lain, jangan sampai terlihat oleh orang lain bahwa Anda sudah punya keputusan. Jika tidak, Anda akan tampak selalu menggurui.
- Bantahlah saran yang tak berguna dengan baik-baik.
7.
Menjadi pakar pokok
masalah
Menjadi seorang
pakar pokok masalah (Subject Matter Expert – SME) pada topik yang penting bagi
organisasi adalah strategi yang efektif untuk mempengaruhi orang lain. Menjadi
seorang SME berarti bisa mempengaruhi orang lain dengan membujuk mereka secara
rasional. Tapi, jika Anda terlalu mendalam di dalam peran pakar teknis, hal itu
malah bisa merintangi promosi Anda menuju ke posisi pemimpin. Jika Anda seorang
SME, biarkan orang tahu bahwa Anda juga mampu dalam hal manajemen dan
supervisi.
8.
Jadilah orang yang
suka menolong
Menawarkan
pertolongan kepada orang yang membutuhkan bantuan adalah taktik dasar untuk
mempengaruhi orang. Dengan saling menolong. Anda sekaligus melakukan tawar
menawar dengan pihak lain. Dengan kata lain, Anda menolong hari ini dengan
harapan Anda mendapat pertolongan di kemudian hari jika memang membutuhkan
seperti contoh:
Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) mengambil inisiatif membantu seorang rekannya di perusahaan lain untuk merekrut seorang analis kompensasi yang cacat secara fisik. Beberapa bulan kemudian, manajer SDM itu meminta rekannya tersebut untuk mencalonkannya sebagai anggota masyarakat profesional.
Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) mengambil inisiatif membantu seorang rekannya di perusahaan lain untuk merekrut seorang analis kompensasi yang cacat secara fisik. Beberapa bulan kemudian, manajer SDM itu meminta rekannya tersebut untuk mencalonkannya sebagai anggota masyarakat profesional.
9.
Memanipulasi orang lain secara etis
Manipulasi yang dideskripsikan disini
adalah metode mempengaruhi orang lain secara halus, tidak langsung dan
terselubung yang kadang menggunakan tipuan atau terkadang tidak. Penipuan
disini berarti menyimpang dari kebenaran, tetapi bukan secara ngawur atau
culas. Jika Anda orang yang etis, mungkin Anda akan menghindari tipuan.
Manipulasi terkadang diperlukan karena taktik mempengaruhi secara langsung mungkin tidak efektif karena alasan keadaan, tetapi manipulasi jika dipakai secara tidak etis, taktik ini dapat menjadi senjata makan tuan dan melemahkan kredibilitas menjadi seorang pemimpin.
Manipulasi terkadang diperlukan karena taktik mempengaruhi secara langsung mungkin tidak efektif karena alasan keadaan, tetapi manipulasi jika dipakai secara tidak etis, taktik ini dapat menjadi senjata makan tuan dan melemahkan kredibilitas menjadi seorang pemimpin.
SUMBER:
G. A. Yukl and J. B. Tracey, “Consequences of Influence
Tactics used with Subordinates, Peers, and the Boss”, Journal of Applied
Psychology, 77, 525-535, 1992.
Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Muslim. 2011. Kpepemimpinan Stratejik. (online) http://misleim-mizy.blogspot.co.id,
diakses 28 Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar