27 April 2018

TIPE/GAYA KEPEMIMPINAN



A.      Tipe Kepemimpinan
Kartini Kartono (Dwi:2011) menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:
1.      Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka  mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari kekuatan Yang Maha Kuasa.
2.      Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a.         Menganggap bawahannya belum dewasa
b.        bersikap terlalu melindungi
c.         Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d.        Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3.      Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a.       Pemimipin organisasi sebagai miliknnya
b.      Pemimpin bertindak sebagai dictator
c.       Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4.      Tipe Militeristik 
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a.       menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku
b.      lebih banyak menggunakan system perintah
c.       menghendaki keputusan mutlak dari bawahan
d.      Formalitas yang berlebih-lebihan
e.       Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f.       Sifat komunikasi hanya sepihak
5.      Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap individu, mau mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure organisasi dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan rencana keputusan, disiplin.
Menuru. G.R Terry (Danim: 2010) membagi tipe kepemimpinan menjadi 6 :
1.      Tipe Kepemimpinan Pribadi ( Personal Leardership)
Dalam sistem kepemimpinan ini, segala tindakan dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk ini dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin bersangkutan.
2.      Tipe Kepimpinan Nonpribadi (Nonpersonal Leadership)
Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan- bawahan atau media nonpribadi, baik rencana, perintah, juga pengawasan.
3.      Tipe Kepemimpinan Otoriter (Autoritotian Leardership)
Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh- sungguh, teliti, dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan – peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi- instruksinya harus ditaati.
4.      Tipe Kepemimpinan Demokratis ( Democratic leadership)
Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai dari kelompoknya dan bersama- sama dengan kelompoknya dan berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelengaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam pencapaian tujuan.
5.      Tipe Kepemimpinan Paternalistis (Paternalistis Leadership)
Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya umtuk memberikan arahan seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6.      Tipe Kepemimpinan menurut Bakat ( Indogenious leadership)
Biasanya timbul dari kelompok orang- orang informal tempat mungkin mereka berlatih dengan adanya sistem kompetisi sehingga menimbulkan klik- klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan diantara yang ada didalam kelompok tersebut menurut bidang keahliannya dimana ia ikut berkecimpung.

B.     Gaya Kepemimpinan

Rohmat (2006) menyimpulkan bahwa terdapat enam gaya kepemimpinan yang berdasarkan kepada kecerdasan emosional, yaitu
1.      Gaya koersif (coercive)
dilakukan dengan pendekatan “lakukan apa yang saya katakan”, di mana kepatuhan bawahan menjadi fokus utama.
2.      Gaya otoritatif (authoritative orvisionary)
dilakukan dengan pendekatan “mari bersama saya” yang memberikan kejelasan arah dan visi ke mana organisasi akan menuju.
3.      Gaya afiliatif (affiliative)
dilakukan dengan pendekatan dengan sikap mendahulukan dan menciptakan keharmonisan antar orang.
4.      Gaya demokratik (democratic)
dilakukan dengan pendekatan manajemen partisipatif yang mendukung dan memberikan kesempatan keterlibatan sebanyak mungkin dari bawahan, dimana tujuannya adalah membangun komitmen bawahan dan mendapatkan sebanyak mungkin ide danmasukan dari mereka.
5.      Gaya penentu standar (pacesetting)
dilakukan dengan pendekatan “ikuti saya, lakukan apa yang saya lakukan”, yang menetapkan standar kinerja yang tinggi dan selalu menekankan serta menuntut hal tersebut kepada bawahan dalampenyelesaian tugas.
6.      Gaya pelatih (coaching)
dilakukan dengan pendekatanyang menekankan pentingnyapengembangan individu secarajangka panjang.
SUMBER
Danim, sudarwan. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Dwi Irawati. 2011. Perkembangan Teori Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Pustaka NO.1– SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
Goleman, McKee, and Boyatzis.2002. Primal Leadership:Realizing the Power of Emotional Intelligence. New York: Free Press
Rohmat. 2006. Kepemimpinan Pendidikan.Vol. 11|No. 1. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar