3 April 2015

PERSAHABATAN BERAKHIR TRAGEDI

PERSAHABATAN BERAKHIR TRAGEDI
Created by : ibnu sani marlius

“Tuuutttt.....tuuuuttt...tuuuuuttt” “tuuuuttt....tuuuutt...tuuuuutt”lebih kurang seperti itu lah bunyi getaran HP dimeja samping tempat tidurku yang  cukup mengganggu.  Dengan sangat malas kubuka pelupuk mata yang kurasakan beratnya mencapai dua ton. Dan ku raih HP  untuk segera mematikan alarm yang tadi malam ku atur. Ku matikan alarm dan akupun melanjutkan petualangan ku dipulau kapuk kembali. Tak berselang waktu yang lama, adzan subuh pun berkumandang, menandakan waktu subuh sudah datang. Kumandang adzan subuh nan begitu indah menyejukkan hati diselingi oleh suara kokokan ayam jantan yang menambah kental suasana subuh. Dengan segera aku bangun dari tempat tidur, dan berusaha untuk tidak menghiraukan ajakan setan untuk tidak melaksanakan shalat. Dengan sedikit terseok seok ku angkat kaki ku untuk melangkah kekamar mandi untuk berwudu. Brrrrrr... lumayan dingin air pagi ini. Dinginnya air dipagi ini barulah membangunkanku seutuhnya.
Setelah berwudu akupun segera menunaikan kewajiban ku untuk shalat subuh. Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah subuh ku, akupun membaringkan tubuh dikasur sembari mengacak acak isi HP. dan tampa kusadari empuknya kasur membawaaku kembali kedunia mimpi.
“leoo... leo...!!! bangun, sarapannya udah siap” sayup sayup suara ibu terdengar membangunkan ku. Dengan kepala sedikit sakit ku angkat tubuhku dari tempat tidur dan kulihat jam dinding. Alangkah kagetnya aku saat melihat jarum jam berada diposisi angka delapan. “hooalaahh,,, udah telat ini” dengan segera aku berlari kekamar mandi. Dan tiba tiba. “aduuhhh.....sakit” aku menjerit sekuat kuatnya lantaran aku tergelincir dikamar mandi. Dan pagi itu pantat ku lumayan sakit setelah menerima terapi kejut dari lantai kamar mandi. Untunglah bagian tubuh lain tidak ada yang cidera.
Setelah selesai mandi kukenakan baju seragam SMA ku dengan lengakap. Dan  setelah itu aku segera berlari menuruni tangga dan berpamitan pada ibuu dan ayah. “ma..pa.. leo berangkat sekolah ya.. gak usah sarapan. Udah telat.. hari ini juga ujian try out” tiba tiba saja adik perempuanku naila menyela “ciiieeee yang rajin. Hari minggu aja mau berangkat kesekolah.. haha” akupun kebingungan mendengar ocehan naila. “ya elah nai..kamu gak sekolah apa. Pakek bilang ssekarang minggu lagi. Udah jelas jelas sekarang senin”. “leo.. kamu ngigo ya.. adek mu ini betul, hari minggu kok mau ke sekolah” kritik papa. Akupun terdiam sejenak dan melihat kalender Hp untuk memastikan kebenarannya. “jadi sekarang minggu, bukan senin ??”. “iya leeooo..” jawab mama.  Aku pun kembali ke kamar ku untuk mengganti seragam sekolah yang melekat ditubuhku. Pagi hari yang sejuk dengan udara yang segar hari ini menjadi hari sialku. 

Setelah menghabiskan sarapan ku, akupun beralih tongrongan kedepan TV. Hanya satu tujuan ku. Apa lagi kalau bukan menonton kartun faforit ku dari TK, doraemon. Akhir pekan yang cukup menyenang kan, sejenak aku melupakan seluruh hiruk pikuk dan tugas sekolah yang setiap hari selalu menumpuk menunggu untuk dikerjakan. Tiba tiba saja suara dering HP mengejutkan ku. Akupun  menghampiri Hp yang ku letakan diatas meja tak jauh dari tempatku bermalas malasan menonton TV. “tumben kania nelfon hari minggu gini, ada apa ya ?” fikir ku. Tanpa fikir panjang lagi segera ku angkat telfon  dari kania. “assalamualaikum kania, ada pa ?”. “waalaikumsallam leo. Pergi main yuk. Bosan  ni gak ada kerjaaan dirumah.” Ujar suara diseberang sana. “main kemana ?”. “ketaman buah yok. Udah lama aku gak ke sana” ujar kania dengan bersemangat.”iya deh kamu tunggu dirumah kamu ya, aku siap siap dulu”. “ok ok siip..”jawaab kania dan langsung mematikan telfon. Yaahh... seperti ini lah kelakuan sahabatku yang  satu ini, tak pernah berubah semenjak kecil. Petakilan, ceplas ceplos. Tapi sifatnya itulah  yang sering kali membuatku tersenyum. Bahkan disaat aku drop sekalipun. Kami memang sudah bersahabat semenjak kami masih TK, dan kami berharap sampai kami meninggal kelak. 
Setelah bersiap bersiap dan berpamitan kepada ayah dan ibu, akupun segera melaju kerumah kania menggunakan motor vixion kesayanganku. “assalamualaikum.. kaniaa”sambil mengetok pintu rumah kania. “waalaikumsallam. Masuk aja leo, aku pakek jilbab  dulu” saahut kania dari dalam kamarnya.akupun masuk dan menunggu kania diruang tamu. Aku agak sedikit dikejutkan dengan suara mama kania yang keluar dari pintu belakang “eh leo.. udah sampe. Mau pergi kemana ??” tanya mama kania. “iya tente.. kania ngajakin ketaman buah di kandi tante”. Jawaab ku dengan nada santai tapi sopan. Memang keluarga kania sudah ku anggap seperti keluarga ku sendiri, begitupun kania mengangagap keluarga ku seperti keluargganya sendiri. Persahabatan antara aku dan kania seolah olah meneruskan persahabatan antara mama ku  dan mama kania.
Setelah berpamitan dengan mama kania, kami pun segera berangkat ketempat tujuan. Cuaca hari ini sangat bersahabat, sinar matahari pagi menyusup diantara dedaunan pohon pohon yang sengaja ditanam dikiri kanan jalan. Angin sepoi sepoi pun  turut menghiasi pagi itu. Suasaana pagi yang nyaman makin sempurna saat burung burung saling berkicau bersahut sahutan.  
Sesampainya ditaman buah, aku  pun memarkir motor ku ditempat parkir yang telah disediakan. Dan kami pun segera memasuki areal kebun buah. Masih belum terlalu banyak pengunjung karena masih pukul 11 tengah hari. Disana, mata kami dimanjakan  dengan pemandanga hijau nan  begitu indah. berbagai jenis buah buahan ditanam dengan  susunan yang sangat apik. “leo,, senyuuum”  tiba tiba saja kania langsung berdiri disampingku  dengan mengacungkan tongsis lengkap dengan Hp nya  yang sudah siap untuk memotret. “ahahhaa.. liat ni ekpresimu, lucu..hahah” ujar kania sambil tertawa terbahak bahak. “kania.. hapus itu foto, kalo gak jangan salahkan aku kalo aku ambil Hp mu” sahut ku  mencoba memperingatkan kania. “hahah gak mau.. coba aja ambil kalo bisa.. weeekk” kania pun berlari menjauh dari ku. tiba tiba saja, kaki kania tersaangkut pada akar pohon dan kania pun terjatuh ke tanah. “aw....sakit..” teriak kania. “jiiahahahha... rasain.... hahah kan kan, kamu sih main main sama aku. Kualatkan. Hahh” seketika akuu tertawa melihat kania terjatuh sambil berjalan mendekatinya. “ish ish ish..gak lucu tau.” Ujar kania sambbil membersihkan celananya dari tanah. “sini biar aku bantu. Mana yang sakit” akupun memegang lutut kania. “leooooo... itu yang sakit. Jangan dipegang..” kania menjerit dan memukul tangan ku. “ooo ini toh... sory sory.”jawab ku dengan  tampang sok polos. “bantui berdiri” ucap kania sambil mengulurkan tangannya. Akupun membantu kania untuk berdiri. Dan untungnya kania tak apa apa, hanya lututnya yang sedikit sakit karena terbentur ke tanah.
Setelah puas mengelilingi taman buah, kamipun pulang, karena hari sudah siang, dan kamipun belum shalat zuhur. Akhir pekan kali ini sangat ku nikmati. Dan malam ini aku langsung tertidur karena kelelahan. Untungnya besok pagi tak ada tugas, melainkan hanya ujian try out, dan akupun sedaang malas belajar. 
Jam menunjukkan pukul 3 dinihari. Aku terbangun  dengan  keringat bercucuran ditubuhku. Baru  saja aku mengalami mimpi buruk yang amat mengerikan bagi ku. Aku bermimpi, sahabatku kania, meninggal kaena kecelakaan. Aku terus memikirkan mimpi itu. Sudah ku coba sekuat mungkin untuk tidak memikirkan mimpi itu, tapi tetap saja mimpi itu hadir dibenakku. Semakin kuat aku mencoba berhenti memikirkannya, semakin kuat pula mimpi itu terlihat dalam fikiran ku. Aku cemas, takut dan gelisah. Bagaimana jika mimpi itu menjadi pertanda buruk. Berbagai pertanyaan hadir dipikiranku. Aku pun tidak bisa tidur hingga pagi menjelang.
Pagi ini aku berangkat kesekolah  bersama kania. Dibenakku masih bergelantukan mimpi yang ku alami tadi malam, sehingga beberapa kali kania memperingatkan  ku karena motor yang ku kendarai nyaris bersenggolan  dengan sebuah mobil. “leo, kamu kenapa ??, hati hati  dong bawa motornya. Kamu lagi ada masalah ??”tanya kania sambil memegang bahu ku. Sejenak aku  terdiam, bingung mau menjawab apa. “he.eh..a aku gak apa apa kok. Agak ngantuk aja” jawab ku sambil berusaha menyembunyikan yang sebenrnya ku alami. Walau bagaiman pun, aku  tak ingin kania takut, karena mengetahui apa yang ku alami.
Hari ini, aku tak henti hentinya memikirkan mimpi ku tadi malam, karena mimpi  ini tak pernah ku alamai sebelumnya. Bahkan aku berkali kali ditegur pengawas karena melamun saat ujian. Untung saja ujian try out hari ini hanya 1 mata pelajaran. Disaat aku  sedang mengemasi buku bukuku kedalam tas, kania datang menghampiriku. “leo..pergi main dulu  yuk, abis itu baru pulang ke rumah” ujar kania dengan senyum terukir lebar diwajahnya. Akupun heran, tak biasanya kania pergi main sepulang sekolah. Biasanya sepulang sekolah ia pasti pulang kerumah dulu, setelah itu ia baru melanjutkan  kegiatannya  diluar rumah. Hal ini semakin menambah  pertanyaan diotak ku. Ada apa ini sebenarnya. Apakah ada hubungannya sikap kania ini dengan mimpi ku tadi malam. “leoo.. kok diam..ayokk..kita pergi main dulu. Bentar kok. Mau yaa.. plisss”ucap kania sambil menepuk bahu ku. “eh... iya iya” jawab ku. Aku beruaha menghalau semua  fikiran buruk yang ada diotak ku. mungkin saja kania ingin mencari suasana baru dimasa masa terakhir di SMA.
Setelah puas berjalan  jalan kami pun pulang kerumah. Aku mengantarkan kania pulang kerumahnya. “leo.. mulai besok kamu gak usah jemput aku lagi ya. Kamu sendiri aja ke sekolahnya.” Ujar kania  dengan tersenyum sambil turun dari motor ku. “emang kenapa, kan biasanya kita berangkat bareng terus” timpal ku dengan bingung. “aku udah ada yang  jemput soalnya. Eh udah dulu ya, aku mau masuk dulu. Byee leoo.” Ucap kania sambil melemparkan senyum manisnya. Dan  ia pun berlalu begitu saja. Aku semakin bingung dengan  semua kejadian hari ini. Karena aku belum shalat zuhur, aku pun bergegas pulang kerumah masih dengan segenap kebingungan ku.
Malam ini, kota sawahlunto diguyur hujan, dan aku masih berdiaam diri dikamar sambil membaca Al Quran untuk menangkan pikiran ku. setelah membaca Al Quran aku melihat Hp ku, dan ternyata ada 5 panggilan tak terjawab dan 3 sms masuk dari kania. Aku membuka sms pertama kania. “leo. Tolong jemput aku, tadi abis magrib aku kerumah  annisa, dan dia gak ada dirumah, dan  aku mau pulang tapi ujan. Gak ada yang bisa aku tumpanginn buat pulang”. Tulis kania dalam sms pertamanya,  sms kedua kania juga berisi pesan yang sama. Dan betapa kagetnya aku saat membaca sms ketiga kania. “leo, kamu  gak usah jemput aku, saat kamu baca sms ini mungkin aku udah ada yang jemput. Maaf aku ngerepotin kamu. Aku sayang kamu sahabat. Kita akan selalu bersahabat sampai kapan pun” tulis kania dalam pesannya.
Tak berselang waktuyang lama, orang tua kania datang kerumah ku mencari kania. Aku sangat terkejut, karena ternyata kania  belum pulang, tetapi dalam pesannya ia mengatakan  sudah ada yang menjemput. “jadi.. kania belum pulang tante??”tanya  ku. “belum leo, dari selepas magrib kania pergi, katanya ingin ke rumah annisa, tapi sampai sekarang masih belum pulang. Tante khawatir. Karena kania tidak biasanya keluar malam,” ujar mama kania dengan berurai air mata dan dengan ketakutan dan kecemasan yang tergambar jelas diwajahnya. Akupun mulai khawatir, dan fikiranku tidak tenang. Aku takut terjadi apa apa pada kania. “ma.. tante..aku mau pergi keluar, cari kania, mungkin dia sedang berhenti karena kehujanan dijalan ke rumah annisa.” Ujar ku sambil mengenakan jaket. “tapi diluar masih ujan leo, kita tunggu ujannya reda dulu” sahut mama. “gak ma, ujannya gak bakal reda, lagian kasian kan kania diluar sana kedinginan”. “udah kita cari sekarang aja, pakek mobil papa.”kata papa menengahi. Akhirnya, aku, ayah, ibu dan  kedua  orang tua kania pergi mencari kania. diperjalanan kearah rumah annisa, kami dikagetkan dengan sesuatu tergletak dipinggir jalan, dan papa pun mrnghentikan mobilnya. Betapa kagetnya kami, saat benda yang tergeletak ditepi jalan yang sepi itu terkena cahaya lampu mobil. Ternyata itu adalah seorang wanita yang berlumur darah tergelatak tak bernyawaa. Suasana pun semakin mencekam, yang ada dalam pikiran kami sama, berharap itu bukan kania.
Kami pun turun dari mobil. Hujan masih deras. Segera kami menghampiri wanita itu. Seorang wanita yang tergeletak ditepi jalan ditengah hujan deras dengan berlumur darah, karena menjadi korban  tabrak lari. Aku terkejut, dan menangis sekuat kuatnya saat mengetahui kalau itu adalah kania, sahabat ku dari kecil. Orang yg paling mengerti aku. Mama kania langsung pingsan tak sadarkankan diri. “kaniiiaaaaaaa.........bangun kaniaaa...” aku berteriak sekuat kuatnya sambil memeluk jasad sahabat ku yang malang. Semua terasa berubah, seakan tak kan ada lagi kebahagian yang menghampiri ku. penyesalan datang bertubi tubi dibenakku. Andai saja aku  mmbaca sms kania lebih awal, pasti ini semua  tidak akan terjadi. Tapi kini tak ada lagi yang bisa diperbuat, kania sudah pergi untuk selama nya. Hujan yang deras, seakan ikut menangisi kepergian kania yang begitu tragis.

Sekarang aku hanya bisa berdoa, semoga allah menempatkan  sahabatku ditempat terbaik, dan mengampuni segala kesalahannya.

5 komentar:

  1. Ini.. True story kah Ibnu ??? Nyesek ih... Ini mengingatkan yna akan slaah seorang Almh shabat dulu T_T . Ahh.. Yaa.. Penyesalan slalu dtang diakhir o(╥﹏╥)o

    BalasHapus
  2. ayooo,, next ditunggu karya yana. boleh movie maker, film dokumenter, atau fotografi dan lain-lainnya.............

    BalasHapus
  3. @bekampenakel : hahaha..
    @yana : this tru story yana. but it is not my experience. experience kawan SMA

    BalasHapus
  4. Penyesalan memang drg tlat leooo
    Hahaha

    BalasHapus