14 Februari 2015

Strategi Pembelajaran"Metode Mengajar Resitasi dan Eksperimen"

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang  Masalah
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernah habis. Banyak agenda perubahan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah. Mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa negara dan agama.
Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Sebenarnya metode dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) ada banyak sekali, tergantung dengan penguasaan teknik dan materi yang akan disampaikan. Namun dalam pembahasan pada makalah ini, pemakalah membahas tentang dua metode mengajar yaitu metode mengajar resitasi dan metode mengajar eksperimen.
Oleh karena itu pemakalah akan menjelaskan tentang kedua metode tersebut mulai dari pengertian, prosedur pelaksanaanya serta kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan Pengertian Metode Mengajar ?
2.      Jelaskan Pengertian Metode Mengajar Resitasi ?
3.      Jelaskan Prosedur Metode Mengajar Resitasi ?
4.      Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Resitasi ?
5.      Jelaskan Pengertian Metode Mengajar Eksperimen ?
6.      Jelaskan Prosedur Metode Mengajar Eksperimen ?
7.      Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Eksperimen ?
C.    Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah pembaca dapat mengetahui tentang  “Metode Mengajar Resitasi dan Metode Mengajar Eksperimen”.
D.    Tujuan Penulisan
Makalah bertujuan Agar pembaca dapat manambah wawasan dan memahami persoalan tentang “Metode Mengajar Resitasi dan Eksperimen” yang berdasarkan masalah dalam makalah, tujuan makalah yaitu :
1.      Mengetahui Pengertian Metode Mengajar.
2.      Mengetahui Pengertian Metode Mengajar Resitasi.
3.      Mengetahui Prosedur Metode Mengajar Resitasi.
4.      Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Resitasi.
5.      Mengetahui Pengertian Metode Mengajar Eksperimen.
6.      Mengetahui Prosedur Metode Mengajar Eksperimen.
7.      Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Eksperimen.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Metode Mengajar
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti ‘melalui’ dan hodos berarti ‘jalan’ atau ‘jalan’. Dengan demikian metode adalah dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Ada juga yang mengartikan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut. Singkatnya metode adalah jalan untuk mencapai tujuan.
Metode mengajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Suryasubroto (2002:149) mengemukakan, “metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”.
Jadi yang dimaksud dengan metode pengajaran yaitu suatu ilmu pengetahuan tentang motode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik. Atau bisa juga yang dimaksud metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang di pergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan keterampilan, dan sikap (kognitif, efektif). Khusus metode mengajar di dalam kelas, efektivitas suatu metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, siswa, situasi, dan guru itu.
B.     Pengertian Metode Mengajar Resitasi
Metode resitasi atau penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, dihalaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (pr), tetapi jauh lebih luas dari itu.

Tugas merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara berkelompok. Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis. Karena itu, tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai seperti: meneliti, tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas dilaboratorium, dan lain-lain. .
C.    Prosedur Metode Mengajar Resitasi
Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalan penggunaan metode tugas atau resitasi, yaitu :
1.      Fase pemberian tugas
ü  Tujuan yang akan dicapai.
ü  Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut.
ü  Sesuai dengan kemampuan siswa.
ü  Ada petunjuk sumber yang dapat membantuk pekerjaan siswa.
ü  Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

2.      Fase pelaksanaan tugas
ü  Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru.
ü  Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.
ü  Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
ü  Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik
3.      Fase mempertanggungjawabkan tugas.
ü  Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakannya.
ü  Ada Tanya jwab/diskusi kelas.
ü  Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes atau cara lainnya.
ü  Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut “resitasi”
D.    Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Resitasi
Oleh karena metode pemberian tugas (resitasi) ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahannya. Adapun kelebihannya  antara  lain sebagai berikut:
1.      Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok
2.      Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru
3.      Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
4.      Dapat mengembangkan kreativitas siswa
5.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih banyak
6.      Memupuk rasa tanggung jawab
7.      Memperkuat motivasi belajar
8.      Menjalin hubungan antara sekolah dengan keluarga
9.      Mengembangkan keberanian berinisiatif
Adapun kekurangannya  antara  lain sebagai berikut:
1.      Siswa sulit dikontrol mengenai pengerjaan tugas
2.      Khusunya untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja , sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik
3.      Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
4.      Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa
5.      Memerlukan pengawasan yang ketat, baik oleh guru maupun orang tua
6.      Banyak kecenderungan untuk saling mencontoh dengan teman-teman
7.      Dapat menimbulkan frustasi bila gagal menyelesaikan tugas
8.      Agak sulit diselesaikan oleh siswa yang tinggal bersama keluarga yang kurang teratur.
E.     Pengertian Metode Mengajar Eksperimen
Metode eksperimen merupakan suatu metode mengajar di mana guru bersama siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil percobaan itu. Misalnya, ingin memperoleh jawaban tentang kebenaran sesuatu, mencari cara-cara yang lebih baik, mengetahui elemen/unsur-unsur apakah yang ada pada suatu benda, ingin mengetahui apakah yang akan terjadi, dan sebagainya. Metode eksperimen atau percobaan dapat diartikan juga sebagai suatu metode pemberian kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Adrian, 2004).
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
F.      Prosedur Metode Mengajar Eksperimen
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode eksperimen tersebut meliputi:
1.      Kegiatan Persiapan
a.       Merumuskan  tujuan pembelajaran yang  ingin dicapai dengan metode
eksperimen.
b.      Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimen.
c.       Menyiapkan  alat,  sarana    dan  bahan  yang  diperlukan  dalam eksperimen.
d.      Menyiapkan  panduan  prosedur  pelaksanaan  eksperimen,  termasuk Lembar Kerja Siswa (LKS).
2.      Kegiatan Pelaksanaan Eksperimen
a.       Kegiatan Pembukaan
Menanyakan  materi  pelajaran  yang  telah  diajarkan  minggu  lalu (opersepsi). Memotivasi  siswa  dengan mengemukakan  cerite   yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Mengemukakan  tujuan  pembelajaran  yang  ingin  dicapai,  dan prosedur eksperimen yang akan dilakukan.
b.      Kegiatan Inti
Siswa  diminta membantu menyiapkan  alat  dan  bahan  yang  akan dipakai dalam eksperimen. Siswa melaksanakan  eksperimen  berdasarkan  panduan  dan  LKS yang telah disiapkan guru.  Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikan.
c.       Kegiatan Penutup
Guru meminta siswa untuk merangkum hasil eksperimen. Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen. Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai materi eksperimen untuk mengulang  lagi  eksperimennya, dan bagi  yang sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman.
G.    Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Eksperimen
Menurut Menurut Rusyan (Maulidia, 2011) metode eksperimen memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya  antara  lain sebagai berikut:
1.      Melatih disiplin diri siswa  melalui eksperimen yang dilakukannya terutama kaitannya dengan keterlibatan, ketelitian, ketekunan dalam melakukan eksperimen.
2.      Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan siswamelalui eksperimen yang dilakukannya sendiri secara langsung.
3.      Siswa akan lebih memahami hakikat dari ilmu pengetahuan dan hakikat kebenaran secara langsung.
4.      Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa
5.      Metode ini melibatkan aktifitas dan kreatifitas siswasecara langsung dalam pengajaran sehingga mereka akan terhindar dari verbalisme.
Adapun kelemahan metode eksperimen antara lain:
1.      Metode ini memakan waktu yang banyak, jika diterapkan dalam rangka pelajaran di sekolah, ia dapat menyerap waktu pelajaran.
2.      Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi, kurang tepat jika diterapkan pada pelajaran lain terutama bidang ilmu pengetahuan sosial.
3.      Pada hal-hal tertentu seperti pada eksperimen bahan-bahan kimia, kemungkinan memiliki bahaya selalu ada. Dalam hal ini faktor keselamatan kerja harus diperhitungkan.
4.      Metode ini memerlukan alat dan fasilitas yang lengkap jika kurang salah satu padanya, eksperimen akan gagal.
Berdasarkan pendapat diatas jelas bahwa penerapan metode eksperimen dalam kegiata pembelajaran disekolah memiliki kelebihan dan manfaat.Kelebihan tersebut beriorentasi pada optimalnya kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif. Disamping kelebihan yang dapat dirasakan oleh siswa dalam pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen ada juga kekurangan atau kelemahannya didalam pembelajaran eksperimen, hal ini menuntut kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran eksperimen dengan mengawasi proses kerja sama dalam belajar yang dilakukan olah siswa. Hal ini berarti bahwa peran guru sangatlah penting dalam memberikan pengawasan sekaligus bimbingan bagi siswa.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Metode mengajar adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan mengajar. Adapun bentuk-bentuk metode mengajar yaitu metode resitasi dan metode eksperimen. Metode resitasi atau penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Sedangkan Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Setiap metode memiliki prosedur pelaksanaan yang berbdeda-beda. Pada setiap metode mengajar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Serta pemakaian metode disesuaikan oleh situasi dan kondisi yang sedang berlangsung.

B.     Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang Strategi Pembelajaran di Tinjau dari Berbagai Metode Mengajar “Metode Resitasi dan Metode Eksperimen” . Selain itu penulis juga berharap pembaca lebih banyak lagi menggali pengetahuan mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar