BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Upaya
memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernah habis.
Banyak agenda perubahan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam
program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Belajar atau
pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita
berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai
masa depan yang cerah. Mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu
pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa
negara dan agama.
Melihat
peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan
efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan
berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran
efektif dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah
kegiatan pembelajaran. Sebenarnya metode dalam kegiatan
belajar mengajar (KBM) ada banyak sekali, tergantung dengan penguasaan teknik
dan materi yang akan disampaikan. Namun dalam pembahasan pada makalah ini,
pemakalah membahas tentang dua metode mengajar yaitu metode mengajar resitasi
dan metode mengajar eksperimen.
Oleh
karena itu pemakalah akan menjelaskan tentang kedua metode tersebut mulai dari
pengertian, prosedur pelaksanaanya serta kelebihan dan kekurangan dalam
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1.
Jelaskan Pengertian Metode Mengajar
?
2.
Jelaskan Pengertian Metode Mengajar
Resitasi ?
3.
Jelaskan Prosedur Metode Mengajar
Resitasi ?
4.
Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan
Metode Mengajar Resitasi ?
5.
Jelaskan Pengertian Metode Mengajar
Eksperimen ?
6.
Jelaskan Prosedur Metode Mengajar
Eksperimen ?
7.
Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan
Metode Mengajar Eksperimen ?
C. Manfaat Penulisan
Manfaat
dari penulisan ini adalah pembaca dapat mengetahui tentang “Metode
Mengajar Resitasi dan Metode Mengajar Eksperimen”.
D. Tujuan Penulisan
Makalah
bertujuan Agar pembaca dapat manambah wawasan dan memahami persoalan tentang “Metode Mengajar Resitasi dan Eksperimen”
yang berdasarkan masalah dalam makalah, tujuan
makalah yaitu :
1.
Mengetahui Pengertian Metode
Mengajar.
2.
Mengetahui Pengertian Metode
Mengajar Resitasi.
3.
Mengetahui Prosedur Metode Mengajar
Resitasi.
4.
Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan
Metode Mengajar Resitasi.
5.
Mengetahui Pengertian Metode
Mengajar Eksperimen.
6.
Mengetahui Prosedur Metode Mengajar
Eksperimen.
7.
Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan
Metode Mengajar Eksperimen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Mengajar
Dari
segi bahasa metode berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti
‘melalui’ dan hodos berarti ‘jalan’ atau ‘jalan’. Dengan demikian metode adalah
dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Ada juga yang mengartikan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemukan,
menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut.
Singkatnya metode adalah jalan untuk mencapai tujuan.
Metode
mengajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Suryasubroto (2002:149) mengemukakan, “metode adalah cara yang dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan”.
Jadi
yang dimaksud dengan metode pengajaran yaitu suatu ilmu pengetahuan tentang
motode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik. Atau bisa juga yang dimaksud
metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang di
pergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Metode mengajar yang digunakan
untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk
memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan keterampilan, dan sikap (kognitif,
efektif). Khusus metode mengajar di dalam kelas, efektivitas suatu metode
dipengaruhi oleh faktor tujuan, siswa, situasi, dan guru itu.
B.
Pengertian
Metode Mengajar Resitasi
Metode
resitasi atau penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas yang dilaksanakan
oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, dihalaman sekolah, di laboratorium,
di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu
dapat dikerjakan.
Metode ini
diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu
sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar
bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah
yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya. Tugas dan resitasi tidak sama
dengan pekerjaan rumah (pr), tetapi jauh lebih luas dari itu.
Tugas
merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara
kelompok. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula
secara berkelompok. Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai
jenis. Karena itu, tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang
akan dicapai seperti: meneliti, tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas
dilaboratorium, dan lain-lain. .
C. Prosedur Metode Mengajar Resitasi
Ada
langkah-langkah yang harus diikuti dalan penggunaan metode tugas atau resitasi,
yaitu :
1.
Fase pemberian tugas
ü
Tujuan yang akan dicapai.
ü
Jenis tugas yang jelas dan tepat
sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut.
ü
Sesuai dengan kemampuan siswa.
ü
Ada petunjuk sumber yang dapat
membantuk pekerjaan siswa.
ü
Sediakan waktu yang cukup untuk
mengerjakan tugas tersebut.
2.
Fase pelaksanaan tugas
ü
Diberikan bimbingan/pengawasan oleh
guru.
ü
Diberikan dorongan sehingga anak mau
bekerja.
ü
Diusahakan/dikerjakan oleh siswa
sendiri, tidak menyuruh orang lain.
ü
Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil
yang ia peroleh dengan baik dan sistematik
3.
Fase mempertanggungjawabkan tugas.
ü
Laporan siswa baik lisan/tertulis
dari apa yang telah dikerjakannya.
ü
Ada Tanya jwab/diskusi kelas.
ü
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik
dengan tes maupun nontes atau cara lainnya.
ü
Fase mempertanggungjawabkan tugas
inilah yang disebut “resitasi”
D. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Mengajar Resitasi
Oleh karena metode pemberian tugas
(resitasi) ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahannya. Adapun
kelebihannya antara lain sebagai berikut:
1.
Lebih merangsang siswa dalam
melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok
2.
Dapat mengembangkan kemandirian
siswa di luar pengawasan guru
3.
Dapat membina tanggung jawab dan
disiplin siswa
4.
Dapat mengembangkan kreativitas
siswa
5.
Memberi kesempatan kepada siswa
untuk belajar lebih banyak
6.
Memupuk rasa tanggung jawab
7.
Memperkuat motivasi belajar
8.
Menjalin hubungan antara sekolah
dengan keluarga
9.
Mengembangkan keberanian
berinisiatif
Adapun kekurangannya antara
lain sebagai berikut:
1.
Siswa sulit dikontrol mengenai
pengerjaan tugas
2.
Khusunya untuk tugas kelompok, tidak
jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja ,
sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik
3.
Tidak mudah memberikan tugas yang
sesuai dengan perbedaan individu siswa
4.
Sering memberikan tugas yang monoton
dapat menimbulkan kebosanan siswa
5.
Memerlukan pengawasan yang ketat,
baik oleh guru maupun orang tua
6.
Banyak kecenderungan untuk saling
mencontoh dengan teman-teman
7.
Dapat menimbulkan frustasi bila
gagal menyelesaikan tugas
8.
Agak sulit diselesaikan oleh siswa
yang tinggal bersama keluarga yang kurang teratur.
E.
Pengertian
Metode Mengajar Eksperimen
Metode
eksperimen merupakan suatu metode mengajar di mana guru bersama siswa mencoba
mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil percobaan itu. Misalnya,
ingin memperoleh jawaban tentang kebenaran sesuatu, mencari cara-cara yang
lebih baik, mengetahui elemen/unsur-unsur apakah yang ada pada suatu benda, ingin
mengetahui apakah yang akan terjadi, dan sebagainya. Metode eksperimen atau
percobaan dapat diartikan juga sebagai suatu metode pemberian kesempatan kepada
siswa perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan (Adrian, 2004).
Metode
eksperimen menurut Djamarah (2002) adalah cara penyajian pelajaran, di mana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari.
Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu
proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian,
siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba
mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang
dialaminya itu.
Dalam metode
eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta
emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses
agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara
langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta
emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi
pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang
inovatif dan kreatif.
F. Prosedur
Metode Mengajar Eksperimen
Langkah-langkah
pembelajaran dengan metode eksperimen tersebut meliputi:
1.
Kegiatan Persiapan
a.
Merumuskan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dengan metode
eksperimen.
eksperimen.
b.
Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan
melalui eksperimen.
c.
Menyiapkan alat, sarana
dan bahan yang diperlukan dalam
eksperimen.
d.
Menyiapkan panduan
prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk Lembar Kerja
Siswa (LKS).
2.
Kegiatan Pelaksanaan Eksperimen
a.
Kegiatan Pembukaan
Menanyakan materi pelajaran yang
telah diajarkan minggu lalu (opersepsi). Memotivasi
siswa dengan mengemukakan cerite yang ada kaitannya
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Mengemukakan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, dan prosedur
eksperimen yang akan dilakukan.
b.
Kegiatan Inti
Siswa diminta membantu menyiapkan alat
dan bahan yang akan dipakai dalam eksperimen. Siswa
melaksanakan eksperimen berdasarkan panduan dan LKS
yang telah disiapkan guru. Guru memonitor dan membantu siswa yang
mengalami kesulitan. Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikan.
c.
Kegiatan Penutup
Guru meminta siswa untuk merangkum hasil eksperimen.
Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen. Tindak lanjut, yaitu
meminta siswa yang belum menguasai materi eksperimen untuk mengulang lagi
eksperimennya, dan bagi yang sudah menguasai diberi tugas untuk
pendalaman.
G. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Mengajar Eksperimen
Menurut Menurut Rusyan (Maulidia,
2011) metode eksperimen memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya antara
lain sebagai berikut:
1.
Melatih disiplin diri siswa melalui eksperimen yang dilakukannya terutama
kaitannya dengan keterlibatan, ketelitian, ketekunan dalam melakukan
eksperimen.
2.
Kesimpulan eksperimen lebih lama
tersimpan dalam ingatan siswamelalui eksperimen yang dilakukannya sendiri
secara langsung.
3.
Siswa akan lebih memahami hakikat
dari ilmu pengetahuan dan hakikat kebenaran secara langsung.
4.
Mengembangkan sikap terbuka bagi
siswa
5.
Metode ini melibatkan aktifitas dan
kreatifitas siswasecara langsung dalam pengajaran sehingga mereka akan
terhindar dari verbalisme.
Adapun kelemahan metode eksperimen antara lain:
1.
Metode ini memakan waktu yang
banyak, jika diterapkan dalam rangka pelajaran di sekolah, ia dapat menyerap
waktu pelajaran.
2.
Kebanyakan metode ini cocok untuk
sains dan teknologi, kurang tepat jika diterapkan pada pelajaran lain terutama
bidang ilmu pengetahuan sosial.
3.
Pada hal-hal tertentu seperti pada
eksperimen bahan-bahan kimia, kemungkinan memiliki bahaya selalu ada. Dalam hal
ini faktor keselamatan kerja harus diperhitungkan.
4.
Metode ini memerlukan alat dan
fasilitas yang lengkap jika kurang salah satu padanya, eksperimen akan gagal.
Berdasarkan
pendapat diatas jelas bahwa penerapan metode eksperimen dalam kegiata
pembelajaran disekolah memiliki kelebihan dan manfaat.Kelebihan tersebut
beriorentasi pada optimalnya kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara efektif. Disamping kelebihan yang dapat dirasakan oleh siswa
dalam pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen ada juga kekurangan atau
kelemahannya didalam pembelajaran eksperimen, hal ini menuntut kemampuan guru
dalam menerapkan metode pembelajaran eksperimen dengan mengawasi proses kerja
sama dalam belajar yang dilakukan olah siswa. Hal ini berarti bahwa peran guru
sangatlah penting dalam memberikan pengawasan sekaligus bimbingan bagi siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode
mengajar adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan
mengajar. Adapun bentuk-bentuk metode mengajar yaitu metode resitasi dan metode
eksperimen. Metode resitasi atau penugasan adalah metode penyajian bahan dimana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Sedangkan
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Setiap metode
memiliki prosedur pelaksanaan yang berbdeda-beda. Pada setiap metode mengajar
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Serta pemakaian metode
disesuaikan oleh situasi dan kondisi yang sedang berlangsung.
B. Saran
Semoga
dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan
kita tentang Strategi Pembelajaran di
Tinjau dari Berbagai Metode Mengajar “Metode Resitasi dan Metode Eksperimen” . Selain itu penulis juga berharap
pembaca lebih banyak lagi menggali pengetahuan mengenai materi
yang dibahas dalam makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar