14 Februari 2015

Teori dan Analisis Sistem“Pengertian, Komponen, Tujuan dan Karakteristik Sistem”

“Pengertian, Komponen, Tujuan dan Karakteristik Sistem”
Resume
Di ajukan dalam rangka melengkapi tugas individu
M.K  Teori dan Analisis Sistem

Oleh
Dewi Wahyuni
1204501/2012

Dosen  : Prof. Dr Nurhizrah Gistituati, M. Ed.
Seksi   : 73959

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS IlMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
Konsep Dasar Sistem
Istilah sistem berasal dari istilah yunani “systema” yang mengandung arti keseluruhan (a whole) yang tersusun dari sekian banyak bagian; berarti pula hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen secara teratur.
Pengertian sistem menurut para ahli diantaranya yaitu:
*      Johnson, Kast, dan Rosenzweig
Menyatakan sistem adalah “Suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh”.
*      Campbell (1979:3)
Menyatakan bahwa “Sistem itu merupakan himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai sesuatu tujuan”.
*      Elias M. Awad (1979:4)
Menyatakan bahwa “Sistem merupakan sehimpunan komponen atau sub sistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu”.
*      Lunberg
Menyatakan bahwa “Sistem merupakan bagian-bagian  yang saling berkaitan itu berada di dalam suatu lingkungan yang sedikit banyak bersifat rumit”, dan “bagian-bagian tersebut melakukan kegiatan yang mempunyai pola yang teratur (tidak sembarangan)”.
*      Geoffrey Gordon (1987)
Mendefenisikan sistem sebagai suatu agregasi atau kumpulan obyek-obyek yang terangkai dalam interaksi dan saling bergantungan yang teratur.
*      C. West Churcman
Defenisi sistem adalah “tersusun dari sekumpulan komponen yang bergerak bersama-sama untuk mencapai tujuan keseluruhan, tujuan bersama, atau tujuan sistem tersebut”
*      Ludwig Von Bertalanffy (1940)
Memberikan pengertian Sistem sebagai suatu set elemen-elemen yang berada dalam keadaan yang saling berhubungan. Jika dimisalkan bahwa elemen-elemen adalah p yang berada dalam himpunan relasi-relasi R, maka perilaku sebuah elemen p dalam relasi R akan berbeda dengan perilakunya jika elemen p tersebut berada dalam relasi R. jika perilaku-perilaku dalam R tidak berbeda dengan R’, maka tidak dapat dikatakan ada interaksi, dan itu berartibahwa elemen-elemen berperilaku secar tidak bergantungan satu sama lain, dalam hubungannya denagn himpunan relasi-relasi R dan R’.
*      Schmid dan Taylor (1970)
“Sistem adalah suatu kumpulan komponen-komponen yang berinteaksi dan beraksi antar atribut komponen-komponen untuk mencapai suatu akhir yang logis”.
*      Menurut Kamus Webster (Webster third New International Dictionari)
Memberikan pengertian tentang sistem sebagai satu kesatuan yang komplek yang ditentukan oleh bagian-bagian yang berbeda-beda yang masing-masing terikat pada rencana yang sama atau berkontribusi untuk mencapai tujuan yang sama.
Jadi, pengertian secara lengkap mengenai sistem adalah sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan atau menyusun skema atau tatacara melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan, dan hal ini di lakukan dengan cara mengolah data dan atau energi dan atau barang (benda) didalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan informasi dan atau energi dan atau barang (benda).
Komponen dan Tujuan Sistem
A.     Komponen-Komponen Sistem
Ada beberapa komponen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
*      Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
*      Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
*      Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
*      Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
*      Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
*      Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
*      Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
*      Interface (Penghubung Sistem)
Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
*      Homeostatis
Adalah suatu proses dimana sekelompok regulator(pengatur) bertindak untuk memelihara suatu keadaan tenang atau stabil diantara komponen-komponen sistem.

*      Equlibrium
Adalah keadaan seimbang yang terjadi apabila bagian-bagian dari sistem memelihara suatu hubungan yang konsisten satu sama lain sehingga tidak ada bagian yang berubah posisi.
B.     Tujuan Sistem
Satu sistem bisa mempunyai tujuan yang banyak sekali dan bisa juga satu tujuan yang sama merupakan tujuan banyak sistem. Secara umum tujuan sistem itu adalah menciptakan atau mencapai sesuatu yang berharga, sesuatu yang mempunyai nilai, entah apa wujudnya dan apa ukuran bernilai atau berharganya itu. Penciptaan atau pencapaiaan sesuatu yang bernilai itu dilakukan dengan memadukan dan mendayagunakan berbagai macam bahan dengan sesuatu cara tertentu.
Contohnya manusia adalah sistem yang memiliki tujuan. Untuk mencapai tujuan manusia perlu mendayagunakan berbagai macam bahan yang ada di sekitarnya seperti makanan dan minuman, pakaian, dan lain-lain. Tujuan dari memadukan bahan-bahan tersebut adalah untuk kelestarian hidup dan kesehatan, kepuasan diri, kekuatan fisik dan laian-lain. Jadi, sistem itu mempunyai tujuan ganda. Dari sekian banyak tujuan sistem tersebut, mungkin salah satunya merupakan tujuan yang terpenting, tujuan yang paling mendasar atau yang mendapatkan prioritas untuk di capai terlebih dahulu. 
Tolak ukur dalam menentukan prioritas suatu tujuan menurut Shrode dan Voich (1974:125) ialah mutu atau kualitasnya, banyaknya atau kuantitasnya, waktu dan biaya.
Karakteristik-Karakteristik Sistem
Elias M. Awad (1979:5-8) menyebutkan ciri-ciri sistem yaitu:
ü  Sistem bersifat terbuka. Boleh dikatakan dalam kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Suatu sistem dikatakan terbuka jika berinteraksi dengan lingkungannya.
ü  Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih sub sistem. Dan setiap sub sistem terdiri lagi dari sub sistem yang lebih kecil, begitu seterusnya.
ü  Diantara sub sistem-sub sistem itu terdapat saling ketergantungan, satu sama lain saling memerlukan.
ü  Suatu sistem mempunyai kemampuan untuk dengan sendirinya menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
ü  Sistem itu juga mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri.
ü  Sistem mempunyai tujuan atau sasaran.
William A. Shrode dan Voich menyebutkan ciri-ciri sistem yaitu:
ü  Sistem itu mempunyai tujuan sehingga perilaku atau kegiatannya mengarah pada tujuan tersebut.
ü  Suatu sistem merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh.
ü  Sistem itu memiliki sifat terbuka.
ü  Suatu sistem mempunyai atau melakukan kegiatan transformasi, kegiatan mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain.
ü  Dalam sistem terdapat saling kaitan.
ü  Sistem mempunyai mekanisme kontrol.
Secara garis besar dapat di simpulkan ciri-ciri sistem yaitu:
ü  Setiap sistem mempunyai tujuan.
ü  Setiap sistem mempunyai batas (boundaries).
ü  Sistem bersifat terbuka.
ü  Suatu sistem terdiri-dari beberapa sub sistem, komponen, atau elemen.
ü  Merupakan satu kebulatan yang utuh dan padu.
ü  Saling berhubungan dan saling ketergantungan.
ü  Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi.
ü  Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol.
ü  Kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara otomatik.







Sumber:
Amirin, Tatang M. 1992. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: Rajawali.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar