3 Maret 2016

makalah kepemimpinan pendidikan



FUNGSI, TUGAS DAN PERAN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN



Disusun oleh:
 YUSNIARTI                                     (14002020)
ANGGIA ISLAMIATI         (14002021)
FITRI RAHMADANI          (14002024)
VINDI AGUSTIANDRA     (14002031)
DETI RESTI PUTRI                        (14002064)




ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah penulis tentang Peran, Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Pendidikan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam membantu dalam kelengkapan makalah ini.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil oleh penulis. Semoga dengan adanya makalah  ini dapat menambah wawasan dan pemahaman penulis.

Padang, 19 Februari 2016

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

 

A.Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, dalam hidup manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta lingkungannya. Manusia hidup berkelompok, baik dalam kelompok besar maupun kecil. Hidup dalam kelompok tidaklah mudah, untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dang menghargai. Agar terciptanya suatu organisasi yang harmonis, maka manusia harus memiliki kelompok dalam suatu organisasi tertentu.
Di dalam organisasi tersebut untuk bisa saling bekerja sama dan saling membutuhkan satu dengan yang lainya agar tercapainya suatu tujuan di dalam organisasi maka di perlukan seorang pemimpin di dalam organisasi. Setiap manusia adalah termasuk pemimpin baik itu di mulai dari dirinya  sendiri maupun pemimpin bagi keluarga dan orang banyak sehingga manusia bisa menjadi pemimpin didalam kelompok atau organisasi.
Dengan adanya seorang pemimpin maka akan menentukan baik dan buruk atau maju dan tidak majunya organisasi tersebut. Maka dari itu tujuan penulis menulis makalah ini yaitu untuk belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik dan mempunyai tanggung jawab dan profesionalisme dan semoga kita bisa menjadi seorang pemimpin yang baik nantinya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini terdiri dari:
1.    Menjelaskan tentang Pengertian Pepemimpian Pendidikan?
2.    Menejelaskan tentang Fungsi  kepemimpinan Pendidikan?
3.    Menjelaskan tentang Tugas Kepemimpinan Pendidikan?
4.    Menejelaskan tentang  Peran  dari Kepemimpinan Pendidikan?

C. Tujuan penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu diharapkan untuk:
1.    Memahami tentang pengertian kepemimpinan pendidikan.
2.    Memahami tentang fungsi kepemimpinan pendidikan.
3.    Memahami tentang tugas kepemimpinan pendidikan.
4.    Memahami tentang peran kepemimpinan pendidikan.

D.  Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat menmbah wawasan dan pengetahuan tentang kepemimpinan khususnya untuk penulis sendiri dan secara umumnya diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan penambahan wawasan bagi pembaca untuk dapat diterapkan bersama-sama didalam kehidupan sehari-hari dan juga pengimplementasian di dunia kerja nantinya.



BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Kepemimpinan Penddikan

Dalam bukunya :The Art of Leadership” Ordway Tead mengatakan:
“Leadership is the activity of influensing people to cooperaty to ward some goal wich they come to find desirable” yang artinya kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang untuk bekerjasama yang mana mereka mewujudkan kerjasamanya itu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Herold Konntz melalui karyanya “Principle of Management” memberikan pengertian sebagai berikut:
“Leadership is the art coordinating and motivating individuals and group to achieve desired inds” yang artinya kepemimpinan adalah seni atau kemampuan untuk mengkoordinasikan dan menggerakkan seseorang individu atau kelompok kearah pencapaian tujuan yang diharapkan.
Dalam pada itu Dr.M.Surya mengatakan bahwa, pada umumnya kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu proses guna mempengaruhi kegiatan kelompok supaya teratur dalam tugasnya dan usahanya untuk merumuskan dan mencapai tujuan.
Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan (Leadership) adalah proses kegiatan seseorang yang memiliki seni atau kemampuan mempengaruhi, mengkoorinasikan dan menggerakkan individu-individu supaya timbul kerjasama secara teratur dalam upaya mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan atau dirumuskan.



B.     Fungsi Kepemimpinan pendidikan

Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (Administrasi Pendiidkan Sekolah, 1991: 89-90) adapun fungsi kepemimpinan kependidikan adalah:
1.      Mengembangkan dan menyalurkan kebebasan befikir dan mengeluarkan pendapat, baik secara perseorangan maupun kelompok sebagai usaha mengumpulkan data/bahan dari anggota kelompok/organisasi/lembaga dalam menetapkan keputusan yang mampu memenuhi aspirasi didalam kelompok organisasi atau lembaga.

2.      Mengembangkan susasana kerjasama yang efektif dengan memberikan penghargaan dan kesediaan menghargai oranglain sesuai dengan kemampuan masing-masing.
3.      Mengusahakan dan mendorong terjadinya pertemuan pendapat/buah pikiran dengan sikap harga menghargai sehingga timbul perasaan terlibat didalam kelompok organisasi/lembaga dan tumbuh perasaan bertanggungjawab atas terwujudnya pekerjaan masing-masing sebagai bagian dari usaha pencapaian tujuan.
4.      Membantu menyelasaikan masalah-masalah, baik yang dihadapi secara perorangan maupun kelompok dengan memberikan petunjuk-petunjuk dalam mengatasinya sehingga berkembang kesediaan untuk memecahkannya dengan kemampuan sendiri.

Menurut Hendyat Soetopo (1988:5-6) adapun fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai antara lain:
1.       Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang    hendak dicapai antara lain:
a.    Memikir, merumuskan dengan teliti tujuan kelompok serta menjelaskan supaya anggota-anggota selalu dapat menyadari dalam bekerja sama mencapai tujuan itu.
b.    Memberi dorongan kepada para anggota kelompok serta menjelaskan situasi dengan maksud untuk dapat ditemukan rencana-rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik
c.    Membantu para anggota kelompok dalam mengumpulkan keterangan-keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan-pertimbangan yang sehat.
d.   Menggunakan kesanggupan-kesanggupan dan minat khusus dari anggota kelompok
e.    Memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan peranan, pikiran dan ,memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
f.     Memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing demi kepentingabn bersama (Hendyat Soetopo,1988:4-5).

2.      Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat, antara lain :
a.    Memupuk dan memelihara kesediaan kerjasama didalam kelompok demi tercapainya tujuan bersama.
b.    Menanamkan dan memupuk perasaan pada anggota masing-masing melalui penghargaan terhadap usaha-usahanya.
c.    Mengusahakan suatu tempat pekerjaan yang menyenangkan baik ruangan, baik fasilitas maupun situasi.
d.   Menggunakan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada pimpinan untuk memberi sumbangan dalam kelompok menuju pencapaian tujuan bersama.

C.    Tugas Kepemimpinan

Menurut Keating (1986:9) menyatakan bahwa tugas kepemimpinan pendidikan sebagai berikut :
1.    Memulai (Initiating) usaha kelompok agar memulai kegiatan atau gerakan tertentu.
2.    Mengatur (Regulating) tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan.
3.    Memberitahu (Informating) yaitu kegiatan memberi infirmasi, data, fakta, dan pendapat yang diperlukan.
4.    Mendukung ( suporting) yaitu usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul dari bawah dan menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk digunakan dalam rangka penyelesaian tugas bersama.
5.    Menilai (evaluating) yaitu tindakan untuk menguji gagassan yang muncul atau cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuensi-konsekoensinya dan utung ruginya.
6.    Menyimpulkan (summrizing) yaitu kegiatan untuk mengumpulkan dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang mncul, menyingkat lalu menyimpulkannya sebagai landasan untuk memikirkan lebih lanjut.
Menurut Keating tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kekompakan dalam kelompok meliputi:
1.    Mendorong (encourraging) yaitu bersikap hangat, bersahabat menerima oarang-orang.
2.    Mengungkapkan perasaan (expresing feeling) yaitu indakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan kelompopk. Seperti rasa puas, rasa senang, rasa bangga dan ikut seperasaaa dengan orang-orang yang dipimpinnya pada waktu mengalami kesulitan, kegagalan dll.
3.    Mendamaikan (harmonizing) yaitu tindakan mempertemukan dan mendamaikan pendapat-pendapat yang berbeda dan menurunkan orang-orang yang bersitegang satu sama lain.
4.    Mengalah (Compromizing) yaitu kemampuan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat dan perasaan sendiri dengan pendapat perasaan orang-orang yang dipimpinnya.
5.    Memperlancar (Gatekeeping) yaitu kesediaan membantu mempermudah keikutsertaan para anggota dalam kelompok, sehingga semua secara iklas menyumbangkan dan mengungkapakan gagasan-gagasan.
6.    Memasang Aturan Main (Setting Standarts) yaitu tindakan menyampaikan aturan dan tata tertib yang membantu kehidupan kelompok.

D.    Peran Kepemimpinan dalam Pendidikan

Peranan seorang pemimpin yang baik dapat disimpulkan menjadi 13 macam, yaitu:
1.    Sebagai Pelaksana (Executive)
Seorang pemimpin tidak boleh hanya memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha menjalankan/memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya, juga program atau rencana yang telah ditetapkan bersama.
2.    Sebagai Perencana (Planner)
Seorang pemimpin yang baik harus pandai membuat dan menyusun perencanaan, sehingga segala sesuatu yang diperbuatnya bukan secara ngawur saja, tetapi segala tindakannya diperhitungkan dan bertujuan.


3.    Sebagai Seorang Ahli (Expert)
Ia haruslah mempunyai keahlian, terutama keahlian yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipegangnya.
4.    Mewakili Kelompok dalam Tindakannya ke Luar (External Group Representatif)
Ia harus menyadari bahwa baik buruknya tindakan diluar kelompoknya mencerminkan baik dan buruk kelompok yang dipimpinnya.
5.    Mengawasi Hubungan Anggota Kelompok (Controller of Internal Relationship)
Seorang pemimpin harus bisa menjaga jangan sampai terjadi perselisihan, dan berusaha membangun hubungan yang harmonis dan menimbulkan semangat bekerja kelompok.
6.    Bertindak sebagai Pemberi Ganjaran/Pujian dan Hukuman (Purveyor of Reward and Punishment)
Ia harus dapat membesarkan hati anggota-anggotanya yang giat bekerja dan banyak sumbangannya terhadap kelompoknya, dan berani pula menghukum anggotanya yang berbuat merugikan kelompok.
7.    Bertindak sebagai Wasit dan Penengah (Arbitrator and Mediator)
Dalam menyelesaikan perselisihan atau menerima pengaduan-pengaduan diantara anggota-anggotanya, ia harus tegas, tidak pilih kasih ataupun mementingkan salah satu golongan.
8.    Merupakan bagian dari Kelompok (Exemplar)
Pemimpin bukanlah seorang yang bediri di luar atau di atas kelompoknya. Ia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kelompoknya. Dengan demikian, segala tindakan dan usahanya hendaklah dilakukan demi tujuan kelompoknya.

9.    Merupakan Lambang Kelompok (Symbol of The Group)
Sebagai lambang kelompok, ia hendaknya menyadari bahwa baik buruknya kelompok yang dipimpinnya tercermin pada dirinya.
10.                                                                 10. Pemegang Tanggung jawab para Anggota Kelompoknya (Surrogate for   Individual Responsibility)
Ia harus bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan anggotanya yang dilakukan atas nama kelompok.
11.                                                                 11.  Sebagai Pencipta / Memiliki Cita-cita (Ideologis)
Seorang pemimpin hendaknya mempunyai suatu konsepsi yang baik dan realistis sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas menuju arah yang telah dicita-citakan.
12.                                                                 12.  Bertindak sebagai Seorang Ayah (Father Figure)
Tindakan pemimpin terhadap anak buah/kelompoknya hendaklah mencerminkan tindakan seorang ayah terhadap anak-anak/anggota keluarga.
13.                                                                 13.  Sebagai Kambing Hitam (Scape Goat)
Seorang pemimpin haruslah menyadari bahwa dirinya merupakan tempat pelemparan kesalahan/keburukan yang terjadi di dalam kelompoknya. Oleh karena itu dia harus pula mau dan berani turut bertanggung jawab tentang kesalahan orang lain/anggota kelompoknya.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kepemimpinan (Leadership) adalah proses kegiatan seseorang yang memiliki seni atau kemampuan mempengaruhi, mengkoorinasikan dan menggerakkan individu-individu supaya timbul kerjasama secara teratur dalam upaya mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan atau dirumuskan. Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang    hendak dicapai antara lain:
Mengembangkan dan menyalurkan kebebasan befikir dan mengeluarkan pendapat, baik secara perseorangan maupun kelompok sebagai usaha mengumpulkan data/bahan dari anggota kelompok/organisasi/lembaga dalam menetapkan keputusan yang mampu memenuhi aspirasi didalam kelompok organisasi atau lembaga. Mengembangkan susasana kerjasama yang efektif dengan memberikan penghargaan dan kesediaan menghargai oranglain sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Menurut Keating (1986:9) menyatakan bahwa tugas kepemimpinan pendidikan sebagai berikut :
Memulai (Initiating) usaha kelompok agar memulai kegiatan atau gerakan tertentu. Mengatur (Regulating) tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan. Memberitahu (Informating) yaitu kegiatan memberi infirmasi, data, fakta, dan pendapat yang diperlukan.
B.     Saran
Kepemimpinan (Leadership) adalah proses kegiatan seseorang yang memiliki seni atau kemampuan mempengaruhi, mengkoorinasikan dan menggerakkan individu-individu supaya timbul kerjasama secara teratur dalam upaya mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan atau dirumuskan.
Jadi setiap pemimpin diharapkan bisa menjadi pemimpin yang baik dan profesional kepada karyawannya agar bisa saling bekerja sama  dan mandiri baik itu dalam bidang pendidikan dan bidang non pendidikan dalam mengambil keputusan untuk mencapai suatu tujuan. Dan seorang pemimpin yang baik akan menjadikan apa yang dipimpinnya menjadi baik pula.

 


DAFTAR PUSTAKA

Gunawan. 1996. Administrasi Sekolah. Jakarta: Renika Cipta.
Rohani, Ahmad dan Ahmadi. 1991. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan  Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.



2 komentar: