PELATIHAN
PEMBUATAN BLOG PRIBADI BAGI GURU-GURU DI SMAN 1 BATUSANGKAR
A.
Identifikasi
Kebutuhan dan Penetapan Tujuan Intruksional Umum (TIU)
1.
Identifikasi
Kebutuhan
Perkembangan internet saat ini
sangat pesat dimana hampir semua informasi akan sangat mudah diperoleh.
Internet saat ini tidak hanya digunakan sebagai sumber informasi tetapi juga
sebagai sarana komunikasi vital yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang
termasuk di bidang pendidikan dan bisnis. Di dalam bidang pendidikan, internet
tentunya memberikan peranan yang sangat penting dimana referensi-referensi akan
sangat mudah didapat dan pembelajaran berbasis internet sudah mulai
dimanfaatkan.
Bisnis melalui internet adalah
salah satu trend bisnis yang berkembang saat ini. Dengan melakukan bisnis via
internet (bisnis online) maka akan memperluas pangsa pasar tidak hanya
ketergantungan terhadap area penjualan seperti bisnis konvensional dengan
membuka lapak atau toko di suatu daerah. Pangsa pasar dari bisnis online akan
jauh lebih luas karena orang-orang di seluruh Indonesia bahkan di dunia dapat
mengakses internet sehingga produk yang ditawarkan via internet akan jauh lebih
mudah dan lebih laris. Berdasarkan hal tersebut, pemanfaatan teknologi
informasi sangat perlu dilakukan termasuk oleh guru-guru. Guru dapat
memanfaatkan fasilitas blog sebagai salah satu media untuk menuangkan ide dan
materi yang akan diajarkan kepada siswa. Blog juga dapat dijadikan alat yang
mampu memberikan tambahan penghasilan di dalam keluarga. Banyak hal yang dapat
dimanfaatkan untuk dapat menghasilkan penghasilan tambahan. Untuk itu pembekalan
pengetahuan khususnya di bidang web ataupun blog baik sebagai media
pembelajaran, promosi dan bisnis internet dipandang perlu untuk membantu mereka
dalam mengasah kemampuan mereka untuk lebih kreatif selain profesinya sebagai
pendidik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh
dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan beberapa guru, di SMAN 1
Batusangkar, masih terdapat guru-guru yang masih belum mampu memanfaatkan
potensi luar biasa dari Internet ini terutama blog. Hal ini terjadi karena
kebanyakan dari guru-guru itu belum mengerti dan belum mengetahui bahwa adanya
suatu media yaitu blog yang mampu membantu guru untuk menuangkan ide dan materi
yang akan diajarkan kepada siswa, dan juga sebagai media promosi dan bisnis
bagi guru. Pembekalan pengetahuan khususnya di bidang web ataupun blog sebagai
media promosi dan bisnis internet dipandang perlu untuk membantu mereka dalam
mengasah kemampuan mereka untuk lebih kreatif selain profesinya sebagai
pendidik. Berdasarkan penjelasan diatas, solusi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi hal diatas adalah dengan dilakukan suatu pelatihan pembuatan blog pribadi
bagi guru-guru.
2.
Tujuan
Intruksional Umum
Guru-guru
SMAN 1 Batusangkar Mampu Membuat Blog Pribadi.
B.
Analisis Instruksional
Berdasarkan
Tujuan Instruksional Umum lebih lanjut dilakukan analisis
tujuan instruksional sebagai berikut :
Identifikasi
Perilaku Khusus :
a.
Pengertian blog pribadi
b.
Fungsi blog pribadi
c.
Langkah-langkah
pembuatan blog
d.
Langkah-langkah membuat
email
e.
Langkah-langkah membuat
blog
Dari Perilaku
Umum dan Perilaku Khusus, maka desain pelatihan Pembuatan Blog dapat
digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
1. Pengertian Blog Pribadi
|
2. Fungsi Blog Pribadi
|
3. Langkah-Langkah Pembuatan Blog
|
3. Langkah-Langkah Membuat Email
|
3. Langkah-Langkah Membuat Email
|
Mampu Membuat Blog Pribadi
|
Mengerti Penggunaan Komputer dan Internet
|
C.
Identifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Peserta Pelatihan
Perilaku
awal peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah mereka harus mengerti
penggunaan komputer dan internet. Karakteristik awal peserta untuk mengikuti
pelatihan ini sebagai berikut :
1.
Guru yang masih aktif
mengajar di SMAN 1 Batusangkar
2.
Bersedia belajar membuat
blog
3.
Sehat rohani dan
jasmani (tidak sedang mengalami sakit)
4.
Mengikuti pelatihan
dari awal hingga selesai
5.
Tidak meninggalkan
tempat pelatihan sebelum pelatihan selesai
6.
Mau memperhatikan
arahan tanpa membuat kericuhan
D. Tujuan Instruksional
Khusus
Adapun tujuan instruksional khusus
dari pelatihan ini adalah :
1.
D
|
B
|
A
|
C
|
2. Setelah membaca bahan ajar, guru-guru SMAN 1 Batusangkar mampu
menjelaskan 4 fungsi blog pribadi dengan benar.
3. Setelah membaca bahan ajar, guru-guru SMAN 1
Batusangkar mampu menyebutkan langkah-langkah pembuatan blog dengan benar.
4. Setelah membaca bahan ajar dan menonton video yang
ditayangkan pelatih, guru-guru SMAN 1 Batusangkar mampu menguraikan
langkah-langkah membuat email dengan benar.
5. Setelah membaca bahan ajar dan menonton video yang
ditayangkan pelatih, guru-guru SMAN 1 Batusangkar mampu menguraikan
langkah-langkah membuat blog dengan benar.
E. Penyusunan
Evaluasi
Bentuk penilaian yang dilakukan dalam desain
pelatihan ini adalah evaluasi tes dan evaluasi non tes. Jenis instrumen yang
digunakan adalah soal essay terbatas dan skala penilaian.
1. Pembuatan Kisi-Kisi
a. Penyusunan
Evaluasi Tes
No.
|
Tujuan
Khusus Pembelajaran
|
Proporsi
|
Bentuk
Soal
|
Jumlah
|
|||||
Essay
|
Objektif
|
||||||||
Bebas
|
Terbatas
|
B-S
|
M
|
PG
|
ISPEN
|
||||
1.
|
Setelah membaca bahan ajar, guru-guru SMAN 1
Batusangkar mampu menjelaskan pengertian blog pribadi dengan tepat menurut
pemahaman sendiri.
|
25%
|
1
|
1
|
|||||
2.
|
Setelah membaca bahan ajar, guru-guru SMAN 1
Batusangkar mampu menjelaskan 4 fungsi blog pribadi dengan benar.
|
30%
|
1
|
1
|
|||||
3.
|
Setelah membaca bahan ajar, guru-guru SMAN 1
Batusangkar mampu menyebutkan langkah-langkah pembuatan blog dengan benar.
|
45%
|
1
|
1
|
|||||
Jumlah
|
100%
|
3
|
3
|
b. Penyusunan Alat Evaluasi Non-Tes
Tujuan
Khusus Pembelajaran
|
Proporsi
|
Bentuk
Instrumen Evaluasi
|
Jumlah
|
||||||
Angket
|
Pedoman
Observasi
|
Pedoman
Wawancara
|
Skala
Penilaian
|
Daftar
Cocok
|
|||||
Terbuka
|
Tertutup
|
||||||||
1.
|
Setelah membaca bahan ajar dan menonton video yang
ditayangkan pelatih, guru-guru SMAN 1 Batusangkar mampu menguraikan
langkah-langkah membuat email dengan benar.
|
50%
|
1
|
1
|
|||||
2.
|
Setelah membaca bahan ajar dan menonton video yang
ditayangkan pelatih, guru-guru SMAN 1 Batusangkar mampu menguraikan
langkah-langkah membuat blog dengan benar.
|
50%
|
1
|
1
|
|||||
Jumlah
|
100%
|
2
|
2
|
2. Pembuatan Soal
a. Soal Evaluasi Tes
1) Jelaskan pengertian blog pribadi!
2) Jelaskan apa saja fungsi dari blog pribadi!
3) Jelaskan apa saja langkah-langkah pembuatan blog!
b. Soal Evaluasi Non-Tes
Instrumen
evaluasi non-tes yang digunakan dalam bentuk skala penilaian.
Instrumen Penilaian Pembuatan Email
Nama Peserta :
Petunjuk :
Berilah Tanda Ceklis Pada Kolom Yang Sesuai dengan Kemampuan!
No.
|
Aspek
|
Skala Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Kerapian
|
||||
2.
|
Ketelitian
|
||||
3.
|
Kekreativitasan
|
||||
4.
|
Ketepatan
|
||||
5.
|
Kerajinan
|
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 :Baik
4 : Sangat Baik
Instrumen Penilaian Pembuatan Blog
Nama Peserta :
Petunjuk :
Berilah Tanda Ceklis Pada Kolom Yang Sesuai dengan Kemampuan!
No.
|
Aspek
|
Skala Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Kerapian
|
||||
2.
|
Ketelitian
|
||||
3.
|
Kekreativitasan
|
||||
4.
|
Ketepatan
|
||||
5.
|
Kerajinan
|
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 :Baik
4 : Sangat Baik
F.
Materi Pelatihan
Materi
pelatihan ini akan dikembangkan dalam bentuk bahan ajar yang terletak di bagian
lampiran dari desain pelatihan ini.
G.
Strategi Pelatihan
Strategi pembelajaran untuk pelatihan ini sebagai berikut:
H. Desain Menyusun
Evaluasi Formatif
Evaluasi Formatif dilakukan dengan
tujuan untuk melihat kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
disampaikan. Evaluasi formatif dilakukan
melalui 4 tahap yaitu dimulai dari Review
dari ahli bidang, evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok kecil, evaluasi
lapangan.
Pada pelatihan pembuatan blog ini
digunakan evaluasi formatif dengan mengundang para ahli dibidang pembuatan blog
dan evaluasi satu-satu Para ahli yang diundang ini adalah ahli dibidang materi
dan dibidang evaluasi. Dia akan diminta untuk menilai kelengkapan materi yang
diajarkan dan juga untuk menilai alat evaluasi yang digunakan pada pelatihan
ini.Untuk evaluasi satu-satu dilakukan dengan cara meminta masukan tentang
kemudahan memahami materi, kemudahan mengikuti strategi pelatihannya dan
sebagainya.