23 Maret 2016

makalah perencanaan pendidikan 1



ASPEK ASPEK YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN PENDIDIKAN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Perencanaan Pendidikan



     DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:
FITRI RAHMADANI                                  ( 14002024 )
MAY SIMBOLON                                       ( 14002079 )
MUHAMMAD JAFFAR                             ( 14002052 )
ROGABE JAYA LUMBAN GAOL          ( 14002029 )







JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniah-Nya dengan membuka pintu hati dan pikiran penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kelompok yang berjudul “Aspek- Aspek Yang Mempengaruhi Perencanaan Pendidikan”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata Perencanaan Pendidikan”.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah. Dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Perencanaan Pendidikan karna telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Selaku hamba Allah, penulis adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan, sehingga masih banyak kelemahan baik dari segi materi maupun dalam penyajian penulisan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sehingga pada penulisan pada masa akan datang bisa jadi lebih baik.



Padang,   November 2015


          Penulis





A.    Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu sub sistem dari sistem masyarakat yang merupakan institusi sosial dimana manusia sebagai individu dan anggota masyarakat menjadi bidang gerapannya. Dalam sistem masyarakat terdapat sub sistem yang lain seperti agama,  ekonomi, politik, dan lain-lain yang memiliki fungsi masing-masing dalam rangka  pembangunan bangsa. Terjadi interaksi antar sub sistem dalam masyarakat dan saling bertukar kepentingan dan saling pengaruh dan memengaruhi dalam sistem tadi.
Oleh karena itu, setiap perubahan yang terjadi dalam pendidikan sebagai realisasi dari suatu rencana baik dalam hal materi, metode, cepat atau lambat terhadap sub sistem lain yang ada di masyarakat. Sub sratistem-sub sistem yang disebutkan tadi sekaligus juga berkaitan erat dan memegang peranan penting dalam pembangunan pendidikan, di samping terdapat beberapa aspek lainnya yang harus diketahui oleh perencana pendidikan.
Empat aspek penting yang perlu diperhitungkan dalam kegiatan perencanaan pendidikan agar perencanaan pendidikan efektif mencapai maksudnya adalah aspek sosiologis, aspek pedagogis, aspek demokrafis, dan aspek ekonomis.

B.     Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini terdiri dari:
1.      Menjelaskan tentang aspek demografis
2.      Menjelaskan tentang aspek pedagogis

C.    Tujuan Penulisan

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini terdiri dari:
1.      Memahami tentang aspek demografis.
2.      Memahami tentang aspek pedagogis


D.    Manfaat penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Aspek Aspek Yang Mempengaruhi Perencanaan Pendidikan kepada calon pendidik, perencana, serta manajer serta bawahan, khususnya untuk penulis sendiri dan secara umumnya diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan penambahan wawasan bagi pembaca untuk dapat diterapkan bersama-sama didalam kehidupan sehari-hari dan juga pengimplementasian di dunia kerja nantinya.


BAB II
PEM
BAHASAN

A.    ASPEK DEMOGRAFIS

1.         Pengaruh Perkembangan Kependudukan

Pendidikan dan perencanaan pendidikan adalah untuk manusia, salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia secara maksimal. Individu dan masyarakat dikenal dengan istilah “penduduk” dijadikan sasaran pendidikan yang selalu mengalami perubahan  sepanjang waktu, beak mengenai jumlah, komposisi menurut umur, dan penyebarannya secara demografis. Karenanya orientasi perencanaan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan, perubahan dan perkembangan penduduk yang berdifat dinamis.
Pada beberapa negara di Asia termasuk Indonesia, kesuburan penduduk yang tinggi. Usaha penurunannya terus dilakukan melalui program keluarga berencana. Pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat ditunjang oleh perbaikan kesehatan masyarakat dan kemajuan ilmu kedokteran.
Secara umum ada empat masalah kependudukan yang perlu diperhatikan oleh perencana pendidikan yaitu:
a.       Laju pertumbuhan penduduk yang masih terlalu cepat.
b.      Distribusi penduduk yang tidak merata.
c.       Keadaan piramida penduduk usia muda.
d.      Mobilitas dinamika penduduk yang tinggi.
Berbagai faktor demografis di atas, mempunyai pengaruh yang jelas pada bidang pendidikan dan bidang ekonomi. Makin besar jumlah penduduk yang umurnya di luar umur angkatan kerja, maka makin berat tanggungan ekonomi yang dibebankan kepada penduduk yang tergolong ke dalam kelompok angkatan kerja. Pertumbuhan penduduk yang cepat akan meningkatkan dengan cepat pula jumlah penduduk yang muda yang secara ekonomis tidak produktif dan hidup bergantung kepada penduduk yang mempunyai penghasilan. Selain itu, jumlah penduduk usia sekolah yang tinggi mengakibatkan perlunya disediakan fasilitas pendidikan yang mencukupi, dan ini menjadi persoalan.

2.    Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Secara Tidak Langsung Terhadap Pendidikan

Pengaruh tidak langsung pertambahan penduduk terhadap perencanaan pendidikan adalah menyangkut pengaruh dinamika  kependudukan menembus semua sektor perencanaan ekonomi dan sosial, termasuk pendidikan, kesehatan, perumahan, komunikasi, pertanian, hukum dan sebagainya. Sektor-sektor ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Karena itu di belakang data demografis sebenarnya terdapat satu mekanisme perubahan sosial yang perlu dipelajari oleh perencana pendidikan dalam merencanakan kurikulum setiap jenis dan tingkat pendidikan, pengadaan guru menurut spesialisasinya, pembinaan penduduk putus sekolah, dan sebagainya.
Suatu contoh pengaruh mekanisme perubahan sosial terhadap pendidikan dan kemajuan dalam bidang ekonomi adalah terdapatnya suatu kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk dapat menyebabkan suatu peningkatan kebutuhan barang industri yang mendorong mereka untuk tinggal di daerah perkotaan. Ini secara tidak langsung sebagai akibat dari adanya peningkatan pendidikan mereka. Perhatian yang besar terhadap pembangunan perkotaan akan mengurangi kesempatan pemerataan pembangunan. Kota lebih menarik dari pada desa, kemampuan masyarakat kota membantu menyediakan fasilitas pendidikan meyebabkan mutu pendidikan di kota cenderung lebih baik daripada di desa.
Pertambahan penduduk yang cepat tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu dan anak, tetapi juga dapat memengaruhi standar makanan  yang bergizi dan pendapatan yang bersedia untuk setiap anggota keluarga, di samping masalah ketersediaan perumahan yang layak bagi mereka. Semua faktor ini memengaruhi pendidikan anak-anak mereka,  karena anak-anak yang kurang makan dan kurang sehat akan mengahdapi banyak masalah di sekolah, dan pendapatan yang relatif rendah akan memengarhi usaha meneruskan pendidikan anak-anak ke tingkat yang lebih tinggi, terlebih lagi jika biaya makin lama makin mahal.

3.         Pengaruh Perkembangan Penduduk Terhadap Pencapaian Sasaran Siswa

Sekitar tahun enam puluhan, perencanaan pendidikan di banyak negara sibuk menghitung dan menetapkan sasaran mengenai presen. Sekitar tahun enam puluhan, perencanaan pendidikan di banyak negara sibuk menghitung dan menetapkan sasaran mengenai presentase penduduk yang bersekolah (SD sampai perguruan tinggi) dan yang melek huruf, perbandingan siswa dengan guru, dengan ruang belajar, dan sebagainya. Sepuluh tahun kemudian, sasaran tadi banyak yang  tidak tercapai, malah maka makin jauh dari yang diharapkan sebagai dengan laju pertumbuhan penduduk. Di samping itu, perhitungan mengenai jumlah siswa juga meleset karena memperhatikan faktor kependudukan.
Perencana pendidikan dalam membuat proyeksi siswa perlu memerhatikan faktor pertambahan penduduk, kemampuan pemeritah dalam pengadaan dana, tenaga pengajar yang tersedia, dan sebagaimana karena yang terkait dengan tenaga pengajar khususnya, memerlukan waktu paling sedikit 4 tahun untuk pengadaannya.

4.         Pengaruh Pertambahan Penduduk Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan

Pertumbuhan penduduk yang cepat memperbesar arus kelompok usia sekolah yang memasuki sistem pendidikan. Kejadian seperti ini merupakan concern kuantitatif perencanaan pendidikan, yaitu lebih banyak perhatian kepada memperluas daya tampung dan pemerataan kesempatan belajar dibanding kesempatan untuk peningkatan mutu, penyempurnaan kurikulum, inovasi teknologi, pembuatan gedung sekolah dengan bentuk yang lebih praktis dan menyenangkan dan sebagainya.
Meningkatnya jumlah penduduk usia sekolah masuk sistem pendidikan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan dana untuk menyediakan fasilitas pendidikan (gedung. Perabotan dan lain- lain), pengangkatan guru dan tenaga kependidikan yang baru, tenaga  pembina dan sebagainya. Perbaikan mutu dan relevansi sistem pendidikan yang sangat lambat, menjadikan pendidikan kurang menarik dan menyebabkan meningktanya putus sekolah dan pemborosan dalam sistem pendidikan.

5.         Pemerataan Kesempatan Belajar

Hasil kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan yang merata dan baik merupakan salah satu persyaratan untuk suksenya suatu usaha pembatas pertambahan penduduk. Banyak negara mengalami ledakan penduduk yang begitu cepat yang oleh karena negara tersebut menghadapi masalah dalam sistem pendidikannya (tidak merata dan tidak bermutu). Oleh sebab itu, pemerataan kesempatan belajar kepada setiap warga negara harus menjadi perhatian para perencana pendidikan. Pemerataan kesempatan belajar dapat berupa pemerataaan menurut pembagian wilayah (kota dan desa), berdasarkan jenis kelamin (anak laki-laki dan anak perempuan), dan berdasarkan sara seperti : suku dan ras.

6.         Jawaban Perencana Terhadap Tantangan Dinamika Kependudukan

Setiap perencana pendidikan akan selalu menghadapi masalah demografi, oleh karena itu ia harus selalu memikirkan cara baru untuk menyelesaikannya, termasuk menyelesaikan masalah struktur dan isi sistem pendidikan. Jawaban atas permasalahan ini terletak bukan hanya pada ekspresi atau perluasan kesempatan belajar semata, tetapi juga pada upaya melakukan berbagai inovasi sistem pendidikan.
Perencana pendidikan perlu menyadari akan adanya perbedaan di dalam kebutuhan dari aspirasi masyarakat terhadap pendidikan sebgai akibat dari adanya perbedaan dalam kultur, ekonomi, sosial, dan kependudukan setempat. Permasalahannya  adalah bagaimana perencana menyusun kurikulum nasional untuk mengurangi perbedaan dan memperluas kesempatan menerima bahan pelajaran dan keterampilan yang relatif sama.
Perencana perlu memikirkan  lebih lanjut tentang potensi pendidikan di luar sekolah formal. Untuk ini diperlukan inventarisasi semua kegiatan pendidikan dan latihan yang dilakukan di luar sekolah. Mengingat segi-segi yang kurang menguntungkan dari pertambahan penduduk yang cepat terhadap sistem pendidikan dan sektor ekonomi, pemerintah telah menjalankan berbagai usaha ke arah pengurangan masalah kependudukan yaitu:
a.       Memindahkan penduduk (transmigrasi) ke daerah yang jarang penduduknya.
b.      Mengendalikan arus urbanisasi dengan memprioritaskan pembangunan di bidang pertanian.
c.       Mengendalikan lajunya pertambahan penduduk dengan intensifikasi dan eksistensifikasi program keluarga berencana.
Salah satu tugas penting bagi perencana pendidikan pada masa kini dan masa yang akan datang adalah mensukseskan keluarga berencana melalui pendidikan kependudukan di sekolah dan di luar sekolah.

B.     ASPEK PEDAGOGIS

Aspek ini sangat penting untuk dibicarakan karena meliputi sejumlah pengetahuan dan pengalaman kita untuk membantu terlaksananya kegiatan belajar yang merupakan hakikat dari pendidikan. Seorang perencana pendidikan mungkin tidak perlu mengetahui banyak tentang hal belajar dan mengajar. Tetapi dia harus mengetahui apa yang terjadi di dalam sistem pendidikan, karena rencana yang disusunnya selallu mengenai sistem pendidikan. Perencana pendidikan dapat dianggap sebagai pelopor pembaruan pendidikan.
Aspek-aspek pedagogis yang haru diketahui oleh perencana pendidikan adalah: tujuan pendidikan, struktur sistem pendidika, isi pendidikan, metode belajar dan mengajar, dan inovasi pendidikan. Kelima aspek pedagogis tadi bersifat kualitatif dan sangat penting bagi perencana penidikan.

1.    Dasar dan tujuan pendidikan

Pembangunan pendidikan didasarkan atas falsafah pancasila bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki keterampilan dan pengeathuan, sehat jasmani dan rohani pribadi yang mantap, mandiri, rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Agar pendidikan yang menjadai hak warga negara dimiliki oleh seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu, maka:
a.       Pendidikan harus memberikan sumbangan kepada pelaksanaan demokrasi pancasila. Mengembangkan potensi sosial anak didik seoptimal mungkin menurut garis-garis yang diinginkan, membawa anak didik lebih mudah menyesuaikan dirinya terhadap norma-norma, kebiasaan-kebiasaan, dan nilai kebudayaan yang ada. Untuk ini kurikulum yang dirumuskan harus relevan dengan keperluan anak didik dan kebutuhan masyarakat.
b.      Pendidikan harus membawa anak didik ke arah: ingin belajar; dapat berbicara dengan jelas; dapat membaca, menulis dan menghitung; mengerti tentang kesehatan; menghayati sesuatu yang indah;  terampil berkomunikasi; menjadi tenaga pembngunan yang terampil; menguasai ilmu dan teknologi sesuai dengan kebutuhan pembangunan; ingin berpartisipasi dalam pembangunan fisik, mental dan spiritual; suka berkerja sama; bersikap demokratis; bertindak secara efisien dan ekonomis; tahu hak; tanggung jawab dan kewajiban terhadap negara dan bangsa; mmbudayakan alam sekitarnya; menggunakan waktu untuk menikmati pendidikan; mampu manganalisis data dan menarik kesimpulan dan merumuskan masalah; terbuka bagi segala kritik; dan menaati hukum.
c.       Pendidikan harus diarahkan kepada pertumbuhan anak didik secara optimal dan harmoni baik mntal dan sosial.
Untuk mencapai tujuan-tujuan diatas secara lengkap, maka ada perubahan penting dalam paradigma kita tentang konsep pendidikan, yaitu:
a.       Pendidikan tidak terbatasa hanya pada fase tertentu saja di dalam kehidupan manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup sejak lahir sampai meninggal dunia.
b.      Sekolah bukan satu-satunya tempat bagi warga negara untuk menerima pendidikan. Dalam kenyataannya pendidikan formal saja belum cukup efisien untuk mencapai beberapa tujuan tertentu.
c.       Belajar yang dibedakan dari bekerja bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan. Mulai bekerja pun setiap orang dapat melengkapi dirinya dengan pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan. Oleh sebab itu, pendidikan harus dapat memadukan belajar dengan bekerja pada setiap fase kehidupan manusia.

2.    Struktur sistem pendidikan

Struktur sistem pendidikan di indonesia menggunakan stratifikasi tiga tingkat, yaitu: tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat tinggi. Dari tiap fase ini mempunyai beberapa jenis pendidikan baik yang sifatnya umum maupun kejuruan,  baik untuk sekolah umum maupun sekolah keagamaan.

Tingkatan pendidikan dan lama belajar pada setiap tingkatan pendidikan dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
a.       Pendidikan dasar: SD/MI=6 tahun dan SMP/MTs=3 tahun.
b.      Pendidikan menengah: SMA/SMK/MA=3  tahun.
c.       Pendidikan tinggi: Akademi= 3 tahun, Sekolah Tinggi = 4 tahun, Institut = 4 tahun, Universitas= 4 tahun, Pasca Sarjana= 2 tahun, S3= 3 tahun.
Tingakatan sekolah serinng dikaitkan dengan umur anak didik yaitu SD/MI mempunyai kelompok umur 7-12, SMP/MTs : 13-15 tahun, SMA/SMK/MA : 16-18 tahun, dan Perguruan Tinggi di atas 18 tahun.
Perencana pendidikan harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang sruktur sistem pendidikan, bukan hanya mengenai srtuktur sistem pendidikan di negara kita, tetapi juga yang berlaku d negara lain untuk bahan perbandingan.

3.    Isi Pendidikan

Isi pendidikan adalah sejumlah pengetahuan yang harus disampaikan oleh lembaga pendidikan kepada anak didik. Konsep isi pendidikan telah mengalami banyak perubahan, sekolah tidak lagi dianggap sebagai sebuah toko, dimana guru sebagai penjual barang dengan berua ilmu pengetahuan. Keseluruhan pengalaman belajar yang dialami anak didik tercakup dalam kurikulum. Konsep kurikulum tidak terbatas hanya pada sekolah saja, tetapi menyangkut lingkungan yang lebih luas.
Pandangan terhadap pengetahuan sudah berubah, pengetahuan tidak lagi dianggap sebagai milik yang berharga dan harus dikumpulkan dan disimpan di dalam otak berdasarkan nilai intrinsiknya. Suatu hal yang sama pentingnya dengan pengetahuan adalah pengalaman emosional yang tercermin dalam sikap seseorang. Kurikulum yang berujuan untuk pencapaian sasaran yang dapat diidentifikasi dalam tiga aspek tadi tiap tingkatan dan jenis pendidikan sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat.

4.    Metode belajar dan mengajar

Perencanaan kualitatif dalam rangka peningkatan mutu pendididkan mengandung unsur pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum selain menyempurnakan isinya juga penyempurnaan penggunaan strategi dan metode pembelajaran. Metode pembelajaran tradisional sperti ceramah, latihan, dan menghafal harus disempurnakan dengan metode yang lebih banyak memberikan inspirasi dan motivasi seperti:
a.       Belajar sambil berbuat (learning by doing)
b.      Belajar untuk menemukan sendiri (discovery learning)
c.       Belajar memecahkan masalah (problem solving method)

5.    Inovasi pendidikan

Aspek pedagogis yang juga perlu mendapat perhatian dari perencana pendidikan adalah inovasi pendidikan. Gagasan inovatif dalam metode mengajar misalnya, selalu didasarkan kepada pengadaan pembelajaran yang lebih efektif dan efesien.
Inovasi dalam pendidikan memengaruhi banyak aspek seperti: pembaruan metode pembelajaran, perubahan dan penyempurnaan struktur organisasi, pembaruan kurikulum (isi dan metode), penyempurnaan sistem informassi pengelolaan, dan sebagainya. Perencana pendidikan harus mengetahui peranan dari gagasan inovasi pendidikan, dan memikirkan bagaimana rencana peningkatan, penyebaran, dan pengelolaannya. Secara singkatdapat dikatakan bahwa perencana pendidikan harus mengetahui secara luas apa yang terjadi di dalam sistem pendidikan. Sebagai motor penggerak, perencana pendidikan harus dapat menghargai peranan inovasi dalam pembinaan dan pembangunan pendidikan secara terintegrasi.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pendidikan dan perencanaan pendidikan adalah untuk manusia, salah satu tujuan yang ongon dicapai melalui pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia secara maksimal. Individu dan masyarakat dikenal dengan istilah “penduduk” dijadikan sasaran pendidikan yang selalu mengalami perubahan  sepanjang waktu, beik mengenai jumlah, komposisi menurut umur, dan penyebarannya secara demografis. Karenanya orientasi perencanaan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan, perubahan dan perkembangan penduduk yang berdifat dinamis.
Aspek-aspek pedagogis yang haru diketahui oleh perencana pendidikan adalah: tujuan pendidikan, struktur sistem pendidikan, isi pendidikan, metode belajar dan mengajar, dan inovasi pendidikan. Kelima aspek pedagogis tadi bersifat kualitatif dan sangat penting bagi perencana penidikan.

B.     Saran

Pendidikan dan perencanaan pendidikan adalah untuk manusia, salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia secara maksimal. Aspek-aspek pedagogis yang haru diketahui oleh perencana pendidikan adalah: tujuan pendidikan, struktur sistem pendidikan, isi pendidikan, metode belajar dan mengajar, dan inovasi pendidikan.
Dari pernyataan diatas diharapkan kepada pembaca agar materi yang penulis sampaikan bermanfaaat dan bisa memahami dan mengetahui Aspek- Aspek Yang Mempengaruhi Perencanaan Pendidikan didalam sekolah dan dunia kerja nantinya serta penerapannya.


DAFTAR PUSTAKA

Thoha, Miftah. 1993. Perencanaan Organisasi dan Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

15 Maret 2016

DOKUMENTASI ACARA WISUDA 105 AP



Surat Kecil Untuk Ibu



Surat kecil Untuk ibu
Oleh: Septi Damai  Yanti
BP:15
Aku telah merindu Mu lewat angin yang menepis lembut helaian rambut ku,
Aku ingin memelukMu dalam sepi ku, 
Ingin sekali..
Sampai tetesan bening tak mampu lagi terbendung oleh bandar-bandar mata ini, 
Aku tidak pernah lupa saat aku mengiba pada senja untuk tidak menertawakan mentari
Hingga aku tak dapat melihatnya lagi untuk hari ini
Aku takut jika pekat malam malam ikut menertawakan ku
Dan jika itu terjadi,
Mentari ku sedang tak di sini
Aku belum berani hingga saat ini
Aku masih menggenggam asa yang ia titipkan fajar tadi
Saat mentari masih enggan mencuat dari singgasana nya
Tapi kali ini aku gagal
Ya sudah lah.. aku ingin lepaskan penat ini
Mungkin jika nanti ia bertanya apa aku sudah lelah,
Mungkin aku hanya berkata
"sungguh malam ini benteng ini telah merapuh, dan sungguh aku sangat merindukan mu ibu, izinkan aku untuk tidak menjadi wanita kuat mu dan hanya untuk malam ini"