31 Desember 2015

Guru Bermutu Menginspirasi Sepanjang Waktu



GURU BERMUTU MENGINSPIRASI SEPANJANG WAKTU: GURU YANG SEMPURNA GURU YANG IKHLAS
Ditulis Oleh Atik Sri Kurnia

Nama saya Atik Sri Kurnia. Saya alumni dari salah satu Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.  Terdapat cerita yang luar biasa di sekolah kami dulu. Dulu, sewaktu saya SMA tahun masuk 2010, SMA kami memiliki guru kimia yang luar biasa. Yang ceritanya sayang tidak diketahui orang banyak. Sayang sekali jika tidak diketahui oleh pembaca yang berprofesi guru, karena terdapat kunci sukse mengajar yang dapat dicontoh dari cara mengajar beliau. Seiring cerita ini pembaca akan menemukan apa kunci rahasia tersebut. Dan bagi pembaca remaja kami seorang pelajar, cerita ini dapat dijadikan motovasi dalam belajar lebih giat, lebih menghargai guru, mencintai guru walaupun guru kita memiliki keterbatasan. Mencintainya dengan ikhlas.  Untuk itu, bacalah carita ini dengan hati yang ikhlas, mudah-mudahan menemukan banyak inspirasi untuk menjadi lebih baik.  Mari membaca dengan ikhlas dan hati yang lapang.
Ia adalah sosok yang luar biasa, beliau memeng tidak sempurna tidak bisa bergerak bebas seperti orang normal lainnya. Memiliki fisik yang lemah dan memakai kursi roda untuk berpindah tempat. Beliau adalah guru kimia di Sekolah Menengah Atas (SMA) saya, beliau bernama Bapak Rusdi. Mata pelajaran yang dipegangnya tergolong pelajaran yang kurang peminatnya alias kurang disukai oleh beberapa siswa yaitu kimia. Kami belajar kimia dengan beliau kelas XI.
Sedikit gambaran tentang kondisi fisik Bapak Rusdi, beliau mengajar dari kursi roda. Alat gerak beliau lemah, seperti kaki lumpuh dan tangan lemah untuk digerakkan. Sehingga sedikit dipaksakan jika menulis di papan tulis. Volume suara beliau kecil, karena sakit tenggorokan dan sedikit sakit jika berbicara. Penggunaan metode dan media pembelajaran lebih kreatif dari guru yang lain di sekolah kami. Seperti penggunaan LCD proyektor yang bagi beberapa guru agak asing menggunakan alat ini dalam pembelajaran masa itu.
Dengan kondisi beliau dan mata pelajaran yang beliau ajarkan. Entah kenapa kami selalu antusias menjemput bapak Rusdi ke kantor untuk belajar kimia. Setiap belajar dengan beliau kami membagi tugas, beberapa siswa menjemput bapak dari kantor, dan beberapa siswa menyiapkan papan tulis khusus yang diletakkan lebih rendah dan mudah dijangkau oleh bapak Rusdi. Biasanya teman sekelas saya sangat heboh, dan beberapa guru kurang betah di kelas kami. Tapi, ketika kami belajar kimia dengan Bapak Rusdi, kelas kami tenang dan teman-teman fokus memperhatikan pelajaran. Bapak Rusdi tergolong guru yang tegas, sering memberikan soal latihan dan tugas dalam jumlah yang banyak. Selain itu, jika Ulangan Harian setiap siswa memiliki soal yang berbeda sehingga hasil dari ulangan tersebut lebih objektif. Walaupun pelajaran kimia tergolong susah, kurang menyenangkan, kurang keren, kurang beken, tapi ajaibnya hasil ulangan kami dengan soal yang berbeda setiap siswanya, memperoleh nilai dominan diatas tuntas dan banyak juga siswa yang mendapatkan nilai sempurna yaitu 100.
Hal ini akan semakin jelas jika ada perbandingannya. Yaitu ketika kami kelas XII belajar kimia dengan guru lain. Jelas bedanya yang kami rasakan, kami kurang mengerti dengan pelajaran kimia kelas XII. Kebanyakan siswa dikelas saya kembali ke kebiasaan lamanya, menjadikan kelas seperti pasar malam. Semua jenis permainan pasar malam tersedia dikelas kami. Mulai dari lempar jarum ke nomor yang ada didinding, catur, bermain kartu, sepak takrau, sepak bola, bola voli, panggung boy band, panggung band, ruang rekaman, dan masih banyak yang lainnya. Banyak dari beberapa siswa yang mendapat nilai sempurna ulangan kimia di kelas XI, dan tidak tuntas ualang kimia dikelas XII nya.
Tidak adil memang menyalahkan ketidak tuntasan dan ketidak mengertian siswa terhadap cara mengajar guru, namun menurut saya memang cara guru dalam mengajar sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Memang banyak faktor lainnya terhadap ketidak pahaman siswa terhadap pelajaran, seperti minat siswa, waktu, suasana belajar, kelengkapan sarana dan prasarana, pemeilihan metode pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran. Namun, faktor kemampuan guru menjadi faktor utamanya. Semua faktor diatas dapat dikendalikan oleh kemampuan guru.
Ini tentu menjadi pertanyaan besar. Kenapa guru dengan keterbatasan fisik dapat mengajar dengan hasil belajar siswa yang baik? Tentu guru yang tidak kurang satu pun tidak mau kalah dengan beliau. Pertanyaan mengenai kenapa kami mudah menerima pelajaran beliau yang hanya sederhana dalam penyempaiannya? Kenapa kami senang belajar kimia, yang nyatanya pelajaran kimia membosanka dan susah bagi beberapa siswa? Kenapa kami paham dengan pelajaran yang beliau sampaikan? Kenapa kami mendapatkan hasil ulangan kimia dengan nilai yang bagu? Dapatkah pembaca menebaknya? Atau pembaca yang berprofesi sebagai guru dapatkah menebak jawabannya dengan membandingkan cara mengajar pembaca dengan cara mengajar guru kimia kami.
Namun menurut saya jawaban dari pertanyaan diatas adalah ikhlas. Alasan kami mengerti dengan pelajaran beliau adalah penyempaian pelajaran deng ikhlas.  Beliau ikhlas mengajarkan siswanya, beliau ikhlas memberikan ilmunya. Tidak ada keluhan yang keluar ketika beliau mengajar. Ketika seseorang iklas memberikan sesuatu, wajar jika si penerimanya juga sangat senang menerimanya dan menjaganya. Sebaliknya jika memberikan sesuatu kepada orang dengan perasaan dan hati kurang ikhlas dapat dibayangkan bagaimana hasilnya.
Bukankan ini bisa menjadi inspirasi bagi guru lain, dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, fasilitator, motivator, pembimbing bagi siswanya? Bukankah dapat dijadikan ini pelajaran untuk membelajarkan siswanya? Sebagai informasi bahwa beliau adalah guru yang tidak dapat menyusul ke tempat duduk siswanya, memiliki suara yang pelan ketika mengajar karena sakit pada tenggorokan, pergi keruang kelas dengan diantar dan dijemput dari kantor oleh siswa. Tentu hal ini mudah bukan bagi guru yang sempurna fisiknya.
Bandingkan dengan guru yang dapat mengajar dengan suara yang lantang, dapat berjalan sendiri keruangan kelas tempat mengajarnya, dapat berkeliling ruang kelas memperhatikan siswanya. Fisik kuat dan pikiran hebat merupakan wujud guru yang baik. Namun, alangkah baiknya jika rahasia sukses mengajar Bapak Rusdi ini di praktekkan, yaitu ikhlas dalam mengajar. Tidak memikirkan gaji yang sedikit,  kerjanya juga sedikit. Kurang memperhitungkan materi yang akan didapatkan. Dan mencoba untuk ikhlas dalam memberikan ilmu kepada siswa. Melupakan gaji yang sedikit karena potongan bank dan pinjaman. Mencoba untuk menjalankan peran dan tugas sebagai guru sebaik mungkin. Keberhasilan siswa dijadikan kabar gembira, tanpa pamrih. Merealisasikan kata bijak guru pahlawan tanpa tanda jasa.
Bukan maksud menggurui seorang guru, ini hanya sebuah argumen yang bisa diterima dan ditolak. Mungkin banyak guru kita seperti guru kimia saya. Guru yang ikhlas. Mungkin yang dibutuhkan oleh pendidikan Indonesia adalah memperbanyak jumlah guru seperti Bapak Rusdi, memperbanyak jumlah guru  ikhlas. Walupun banyak yang beranggapan guru di indonesia berpendapatan pas-pasan, tidak seperti beberapa negara dengan pendapatan gurunya lebih dari cukup. Dan profesi guru menjadi profesi yang menjanjikan dan menggiurkan. Tapi, gaji guru sedikit bukan berarti tidak sejahtera. Bukankah kesejahteraan tidak hanya diukur dari jumlah materi yang diperoleh. Memang, ini terlihat mudah, hanya mudah mengatakannya, tapi kenyataannya sangat sulit.
Memang sulit kenyataanya bahwa guru dengan gaji pas-pasan dan terkadang tidak mencukupi karena potongan oleh bank dan dengan mudah saya mengatakan guru sudah sejahtera.  Saya merasakannya sendiri, karena ayah saya juga seorang guru dengan gaji 200 ribu perbulan yang sudah dipotong pinjaman di bank. Dengan gaji kepala keluarga kami seperti itu sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap bualannya. Tapi, ayah saya yang bekerja paginya sebagai guru, dan sepulang sekolah pernah bekerja kuli, buruh tani, tukang ojek, dan sekarang jual pulsa. Untuk membantu memenuhi kebutuhan, ibu juga berjualan pakaian dengan cara menawarkan dagangannya setiap rumah, jika ditotalkan jauh perjalanan yang ibu tempuh dengan jalan kaki dalam berdagang kira-kira 10 km dua hari dalam seminggu. Tapi syukur kami merasa kebutuhan kami terpeduhi dan bersyukur keluarga saya dapat memenuhi uang kuliah saya yang tergolong menengah keatas mahalnya, mungkin karena saya anak PNS.
Mungkin banyak guru yang mengalami hal seperti ayah saya. Dengan gaji sedikit, sehingga pekerjaan mengajar tidak menjadi satu-satunya pekerjaan guru. Jika pekerjaan mengajar dan mendidik tidak hanya satu-satunya pekerjaan guru, tentu akan membagi fokus guru, dan akhirnya guru setengah hati dalam mengajar. Tapi, mungkin jika rasa ketidakcukupan ini ditahan sementara dan tetap mengajar, membimbing siswa dengan ikhlas, mudah-mudahan menghasilkan generasi penerus bangsa yang memperjuangkan kesejahteraan gurunya. Jadi, guruku di seluruh indonesia tetap semangat dalam menjalankan tugas dengan sebaik mungkin, ciptakanlah generasi yang berkualitas, yang akan menjadikan indonesia semakin baik, serta kehidupan guru lebih baik juga.
Terakhir, mohon kirimkan doa untuk guru kimia kami, Pak Rusdi. Karena beliau sudah meninggal di tahun 2014 kemaren. Semoga pelajaran hidup yang beliau ajarkan dapat terus hidup dan dipakai. Terimakasih guruku Pak Rusd, terimaksih guru kami di seluruh Indonesia, tetap semangat dan paling penting mari belajar untuk ikhlas. Sekarang pun banyak manusia cerdas  Indoneisa yang sudah mengharumkan nama indonesia, itu berkat Guru karena Tuhan. Untuk itu, tetap jadikan manusia lebih terdidik lagi, dan cerdaskan bangsa ini guru ku.

20 Desember 2015

puisi dwi wulandari



Akal VS Hati
By : Misschat

Kala bulan terlelap di hening malam
Dan mentari terbangun di bising pagi kota
Kala itu dunia terasa sama
Begitu halnya dengan rasa
Kala pahit menelan penderitaan
Kala asin yang terus mengalir di pipi
Kala hambar memakan cinta tanpa rasa
Kala panas mengobarkan amarah
Tapi rasakan kemanisan cinta yang slalu terjaga


Untukmu,
cintaku memberi kepahitan
Janjiku mengundang kekecewaan
Sayangku hambar dihatimu
Tapi kini rasa memberiku tantangan
Di antara rasa yang mana harus ku pilih untukmu
Pahit , Asin , Atau Manis kah?
Akalku berputar memutar pikiran
Ribuan kali putar tak mendapat rasa
Sungguh, rasa bukan dari akal
Hati nan lembut melahirkan rasa
Yaaa rasa milik hati
Hati memiliki rasa
Rasa menumbuhkan cinta
Cinta bukan untuk dirasakan

Lalu untuk apa cinta itu ?
Cinta untuk dijaga

Lalu untuk apa rasa dalam cinta ?
Rasa akan memberikan suatu getaran dalam cinta.

Getaran yang bagaimana?
Getaran yang memberikan ekspresi isi hati untuk menjaga cintanya

Lalu rasa apa yang membuat cinta terjaga?
Tidak terjawab



Akalku tak mampu memikirkan rasa itu
Hati tetap diam tak membantunya
Akal mendekati hati dalam keheningan
Lalu bertanya " rasa apa yang harus dipilih "
Hati tetap diam dalam senyapnya
Beranjak pergi meninggalkan akal
Akal mengikuti kemana hati melangkah
Hati berhenti lalu berkata " aku capek slalu menuruti pemikiranmu akal "
" Tolong ikuti aku " tambahnya
Akal menunduk dengan kata
" Aku tahu, slama ini kau mengikuti pikiranku. Kini biarlah aku yang mengikuti katamu hati "
Mulailah akal mengikuti kata hati
Hati ingin memberikan kemanisan di cintanya


Sayangku,
Untukmu ku ingin menjaga cinta
Denganmu merasakan keharmonisan
Bukan janji yang slalu ku ingkari
Tak sekedar perhatian yang sangat minim
Namun kejauhan jarak yang kan menguji
Tantangan yang amat sangat memilukan
Kecurigaan yang kan membuatmu ragu
Kecemburuan yang kan membara dihatimu
Juga kepercayaanmu yang kan pudar
Disini ku ingin manisnya cinta
Berikan sedikit percayamu
Kan terasa kemanisan cinta yang terjaga

Kejujuranku kan terlihat dihatimu
Sedikit bohong yang tetap kau percayaiku
Dibalik kursi tangan hitam
Ku tuliskan selembar kata maaf
Yang mungkin tak akan kau baca
Namun terlihat pengsaksian cinta
Oleh Tuhan yang menyatukan hati
dariNYA yang meridhoi
dan IA yang mengetahui cinta kita
mengizinkan diri tuk meneguk kejauhan cinta untuk sebuah cita

untuk cinta, hati yang kan berkuasa mengaruhnya
untuk cita, akal akan lebih menginginkan mengarungi seberang lautan untuk sebuah harapan bersama cinta.

Akal Vs Hati



Akal VS Hati
By : Misschat

Kala bulan terlelap di hening malam
Dan mentari terbangun di bising pagi kota
Kala itu dunia terasa sama
Begitu halnya dengan rasa
Kala pahit menelan penderitaan
Kala asin yang terus mengalir di pipi
Kala hambar memakan cinta tanpa rasa
Kala panas mengobarkan amarah
Tapi rasakan kemanisan cinta yang slalu terjaga


Untukmu,
cintaku memberi kepahitan
Janjiku mengundang kekecewaan
Sayangku hambar dihatimu
Tapi kini rasa memberiku tantangan
Di antara rasa yang mana harus ku pilih untukmu
Pahit , Asin , Atau Manis kah?
Akalku berputar memutar pikiran
Ribuan kali putar tak mendapat rasa
Sungguh, rasa bukan dari akal
Hati nan lembut melahirkan rasa
Yaaa rasa milik hati
Hati memiliki rasa
Rasa menumbuhkan cinta
Cinta bukan untuk dirasakan

Lalu untuk apa cinta itu ?
Cinta untuk dijaga

Lalu untuk apa rasa dalam cinta ?
Rasa akan memberikan suatu getaran dalam cinta.

Getaran yang bagaimana?
Getaran yang memberikan ekspresi isi hati untuk menjaga cintanya

Lalu rasa apa yang membuat cinta terjaga?
Tidak terjawab



Akalku tak mampu memikirkan rasa itu
Hati tetap diam tak membantunya
Akal mendekati hati dalam keheningan
Lalu bertanya " rasa apa yang harus dipilih "
Hati tetap diam dalam senyapnya
Beranjak pergi meninggalkan akal
Akal mengikuti kemana hati melangkah
Hati berhenti lalu berkata " aku capek slalu menuruti pemikiranmu akal "
" Tolong ikuti aku " tambahnya
Akal menunduk dengan kata
" Aku tahu, slama ini kau mengikuti pikiranku. Kini biarlah aku yang mengikuti katamu hati "
Mulailah akal mengikuti kata hati
Hati ingin memberikan kemanisan di cintanya


Sayangku,
Untukmu ku ingin menjaga cinta
Denganmu merasakan keharmonisan
Bukan janji yang slalu ku ingkari
Tak sekedar perhatian yang sangat minim
Namun kejauhan jarak yang kan menguji
Tantangan yang amat sangat memilukan
Kecurigaan yang kan membuatmu ragu
Kecemburuan yang kan membara dihatimu
Juga kepercayaanmu yang kan pudar
Disini ku ingin manisnya cinta
Berikan sedikit percayamu
Kan terasa kemanisan cinta yang terjaga

Kejujuranku kan terlihat dihatimu
Sedikit bohong yang tetap kau percayaiku
Dibalik kursi tangan hitam
Ku tuliskan selembar kata maaf
Yang mungkin tak akan kau baca
Namun terlihat pengsaksian cinta
Oleh Tuhan yang menyatukan hati
dariNYA yang meridhoi
dan IA yang mengetahui cinta kita
mengizinkan diri tuk meneguk kejauhan cinta untuk sebuah cita

untuk cinta, hati yang kan berkuasa mengaruhnya
untuk cita, akal akan lebih menginginkan mengarungi seberang lautan untuk sebuah harapan bersama cinta.

17 Desember 2015



Untuk Sahabatku...
BY FITRI RAMADANI
Tegur aku jika aku salah...
Tegur aku jika kau terlalu  terlena dengan dunia ini...
Dan tegurlah aku, dan tegurlah aku jikaperlahan aku sudah mulai menjauhimu....
Tolong tegurlah aku, karna saat itu aku telah menyia-nyiakan sahabat terbaik sepertimu..
Jika kau benar-benar mencintainya,.. terjemahkanlah perasaan mu itu dalam sebuah pernikahan...
Jangan hanya ingin bermain-main dalam tanpa ikatan..
Dengan alasan mencoba dan mencari yang terbaik...
Lalu lalang dalam setiap hati yang telah kau lewati..
Seolah angin tak nampak dalam matamu, tapi tahukah??
Setiap hati yang kau tinggalkan itu, nampak penyesalan dan pengahrapan yang lebih.
Dulu kita memang saling membangga, ucap terima kasih hadir di setiap pertemuan
Namun ketika semua berakhir, berakhir pula saling menyapa kita..
Itu yang tidak ingin aku inginkan....
Karena itu, cobalah untuk tidak bermain-main..
Sebab ia, bukan sesuatu yang bisa kau permainkan dengan mudahnya...
Terjemahkan perasaanmu, dalam pernikahan....