20 Desember 2015

puisi dwi wulandari



Akal VS Hati
By : Misschat

Kala bulan terlelap di hening malam
Dan mentari terbangun di bising pagi kota
Kala itu dunia terasa sama
Begitu halnya dengan rasa
Kala pahit menelan penderitaan
Kala asin yang terus mengalir di pipi
Kala hambar memakan cinta tanpa rasa
Kala panas mengobarkan amarah
Tapi rasakan kemanisan cinta yang slalu terjaga


Untukmu,
cintaku memberi kepahitan
Janjiku mengundang kekecewaan
Sayangku hambar dihatimu
Tapi kini rasa memberiku tantangan
Di antara rasa yang mana harus ku pilih untukmu
Pahit , Asin , Atau Manis kah?
Akalku berputar memutar pikiran
Ribuan kali putar tak mendapat rasa
Sungguh, rasa bukan dari akal
Hati nan lembut melahirkan rasa
Yaaa rasa milik hati
Hati memiliki rasa
Rasa menumbuhkan cinta
Cinta bukan untuk dirasakan

Lalu untuk apa cinta itu ?
Cinta untuk dijaga

Lalu untuk apa rasa dalam cinta ?
Rasa akan memberikan suatu getaran dalam cinta.

Getaran yang bagaimana?
Getaran yang memberikan ekspresi isi hati untuk menjaga cintanya

Lalu rasa apa yang membuat cinta terjaga?
Tidak terjawab



Akalku tak mampu memikirkan rasa itu
Hati tetap diam tak membantunya
Akal mendekati hati dalam keheningan
Lalu bertanya " rasa apa yang harus dipilih "
Hati tetap diam dalam senyapnya
Beranjak pergi meninggalkan akal
Akal mengikuti kemana hati melangkah
Hati berhenti lalu berkata " aku capek slalu menuruti pemikiranmu akal "
" Tolong ikuti aku " tambahnya
Akal menunduk dengan kata
" Aku tahu, slama ini kau mengikuti pikiranku. Kini biarlah aku yang mengikuti katamu hati "
Mulailah akal mengikuti kata hati
Hati ingin memberikan kemanisan di cintanya


Sayangku,
Untukmu ku ingin menjaga cinta
Denganmu merasakan keharmonisan
Bukan janji yang slalu ku ingkari
Tak sekedar perhatian yang sangat minim
Namun kejauhan jarak yang kan menguji
Tantangan yang amat sangat memilukan
Kecurigaan yang kan membuatmu ragu
Kecemburuan yang kan membara dihatimu
Juga kepercayaanmu yang kan pudar
Disini ku ingin manisnya cinta
Berikan sedikit percayamu
Kan terasa kemanisan cinta yang terjaga

Kejujuranku kan terlihat dihatimu
Sedikit bohong yang tetap kau percayaiku
Dibalik kursi tangan hitam
Ku tuliskan selembar kata maaf
Yang mungkin tak akan kau baca
Namun terlihat pengsaksian cinta
Oleh Tuhan yang menyatukan hati
dariNYA yang meridhoi
dan IA yang mengetahui cinta kita
mengizinkan diri tuk meneguk kejauhan cinta untuk sebuah cita

untuk cinta, hati yang kan berkuasa mengaruhnya
untuk cita, akal akan lebih menginginkan mengarungi seberang lautan untuk sebuah harapan bersama cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar